“Sebaik-baik kalian adalah siapa yang memperlajari Alquran dan mengamalkannya.” (HR Bukhari)
Alhamdulillah, kita masih bertemu kembali dengan Ramadan tahun ini. Tentu tidak ingin melewatkan begitu saja moment kemuliaan dan keberkahannya. Selain menjalankan berbagai amalan ibadah juga mengkhatamkan mengaji Alquran.
Saat mengaji, membaca huruf hijaiyah yang ada di Alquran tidaklah mudah. Perlu latihan bertahun- tahun untuk lancar membacanya. Dari awalnya membaca huruf perhuruf, perkata hingga lancar serta tartil. Tidak mengherankan jika sedini mungkin harus mengenal Alquran sehingga segera lancar membacanya.
Ketika sudah bisa membaca Alquran tentu tidak lepas dari guru yang mengajarinya. Bisa orang tua di rumah hingga mengambil guru privat yang diminta mengajar anak di rumah. Kebanyakan bahkan sudah menjadi semacam tradisi mengirim anaknya untuk belajar Alquran di masjid.
Guruku Pahlawanku
Bicara guru alquran, ingatanku kembali 30 tahun silam. Ya, saat pertama kali ikut belajar Alquran di masjid dekat dengan rumah. Setiap sore aku mengaji agar bisa membaca Alquran dan belajar ilmu agama lainnya. Salah satu guru TPQ yang sampai sekarang masih ingat dipikiran adalah Mbak Pupah. Beliau merupakan salah satu guru Alquran yang masih setia mengajar hingga kini. Jika dihitung bilangan angka, beliau sudah mengajar Alquran lebih dari 2 dasawarsa.
Berbekal ilmu yang didapatkan selama mondok di Sidoarjo Mbak Pupah mengajar Alquran. Seiring dengan perkembangan jaman, beliau juga terus mengikuti pengajian hingga pelatihan agar bisa menyesuaikan ilmu yang dimilikinya. Semua bukan tanpa tantangan. Beliau selain mengajar Alquran juga berjualan nasi pecel untuk membantu menopang perekonomian keluarganya.
Mengajar alquran khususnya di desa diperlukan keikhlasan hati seluas samudera. Jangan ditanya tentang bayaran tiap bulannya. Bisa melihat anak didiknya masuk setiap hari sudah merupakan kebahagiaan yang luar biasa
Bagi aku pribadi selain guru Alquran dengan segala perjuangan dan keikhlasan, Mbak Pupah bukan sekedar kakak. Beliau merupakan sosok yang berbakti pada orang tua dan sayang kepada keluarga. Dulu, beliau juga turut merawat bapak yang terkena stroke hingga hampir 5 tahun. Dan baru- baru ini ketika emak terkena diabetes, Mbak Pupah juga dengan telaten merawat beliau.
Kontes Blog Super Bercerita
Bercerita tentang sosok Mbak Pupah sebagai pahlawan anak- anak di desa kami sehingga bisa baca Alquran sesuai sekali dengan tema Kontes Blog Super Bercerita yang diadakan Aplikasi Super. Kontes Blog yang mengusung tema #KadoUntukPahlawan ini sesuai dengan cerita saya tentang Mbak Pupah yang menjadi sosok pahlawan bagi kami demi semua melek membaca Alquran
Kontes Blog Super Bercerita #KadoUntukPahlawan berlangsung dari tanggal 4 april hingga 5 juni 2022. Jadi masih banyak waktu dan kesempatan untuk menceritakan sosok pahlawan di kehidupan kita. Karena nih bukan hanya kita sebagai penulis yang berkesempatan mendapatkan hadiah jika menang namun juga sosok pahlawan kita.
Seperti Mbak Pupah tadi, aku ingin sekali memberikan hadiah motor untuk beliau. Saya berharap jika beliau memiliki motor sendiri lebih mudah saat mengajarkan Alquran. Atau bisa minta Super memberikan hadiah emas buat beliau. Jadi bisa buat tabungan Mbak Pupah, jadi sewaktu- waktu dibutuhkan bisa dijual.
Untuk teman- teman yang ingin menceritakan sosok pahlawan dalam hidupnya serta berkesempatan mendapatkan hadiah jutaan rupiah, segera ikutan kontes blog ini ya. Untuk syarat dan ketentuan langsung menuju website resmi aplikasi Super
Kesimpulan
Tentu kita tidak ingin menjadi sosok kacang lupa pada kulitnya. Lupa terhadap pahlawan yang berjasa pada hidup kita. Menceritakannya bisa menjadi salah satu bentuk penghargan yang kita lakukan. Apalagi jika berkesempatan mendapatkan hadiah jutaan serta memberikan kado kepada sosok pahlawan kita, mengapa tidak? Yuk buruan ikuti kontes blog #KadoUntukPahlawan dari Aplikasi Super ya