Salah satu yang harus disyukuri yaitu kesehatan, keamanan dan kenyamanan hidup yang didapatkan. Termasuk terhindar dari bencana saat daerah lainnya harus porak poranda karenanya. Namun, tentu tidak dapat menyalahkan Tuhan saat bencana melanda. Bisa jadi bencana menjadi sebuah cobaan untuk lebih peduli terhadap alam dan sesama. Seperti terjadi banjir bandang di NTT jadi sebuah pelajaran besar untuk kita semua. Terutama, bagi kita yang tidak terdampak saatnya mengulurkan tangan untuk para korban sehingga bisa meringankan sedikit beban mereka.
Banjir Bandar NTT Terbesar dalam Sepuluh Tahun Terakhir
Sekitar awal April lalu, bumi pertiwi mendapatkan cobaan lagi. Kali ini di kawasan Indonesia Timur tepatnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) hampir seluruh wilayahnya terendam banjir. Bahkan menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merupakan bencana berdampak paling besar dalam sepuluh tahun terakhir.
Banjir dengan korban meninggal tidak sedikit serta kerusakan parah baik rumah warga maupun fasilitas umum lainnya itu tentu menyisakan trauma bagi para korbannya. Belum lagi berbagai kerusakan infrastruktur, fasilitas umum dan sebagainya yang tidak terhitung kerugian material maupun inmaterial yang dirasakan para korban.
Duka yang dirasakan masyarakat NTT saya yakin bukan menjadi lara mereka saja. Tetapi ibarat badan, satu anggota sakit maka seluruh tubuh merasakannya. Begitupun di bangsa Indonesia, bencana banjir di NTT telah menjadi duka seluruh rakyat Indonesia.
Di Bulan Baik, Saatnya Memperbanyak Berbagi
Kita yang berada jauh dari bencana tentu bersyukur tidak mengalami semua itu. Apalagi berada di bulan penuh kebaikan yaitu Bulan Ramadan, ingin meningkatkan kepedulian terhadap sesama. Salah satu caranya yaitu dengan berdonasi kepada para korban bencana alam.
Tentu akan sulit untuk menyalurkan langsung bantuan ke daerah bencana. Selain terkendala jarak, waktu dan biaya jika langsung ke sana. Untuk itu, bisa menyalurkan ke lembaga yang mengelola donasi secara amanah sehingga sampai dan tepat sasaran.
Tips Berdonasi Aman
Kesadaran untuk membantu sesama sekarang ini mulai tumbuh dimana- mana. Tidak heran jika banyak bermunculan lembaga, yayasan atau organisasi kemanusian untuk mengakomodir kebutuhan tersebut.
Namun tidak semua lembaga tersebut amanah menyalurkan donasi yang dititipkan kepadanya. Untuk itu perlu sekali melakukan hal berikut sebelum berdonasi, yaitu :
Kroscek di Google
Memilih lembaga yang tepat itu penting sekali. Caranya bisa dengan cek ricek di google dengan melihat aktivitasnya. Kemajuan teknologi bisa dengan mudah membantu kita dalam mendapatkan suatu informasi, termasuk tentang lembaga sosial. Melalui website bisa melihat aktivitas apa saja yang sudah lembaga tersebut lakukan, visi dan misinya serta alamat yayasannya.
Melihat program yang sudah dilaksanakan
Lembaga yang terpercaya akan selalu mendokumentasikan semua kegiatan sosialnya. Dokumentasi tersebut selain sebagai bentuk bukti penyaluran donasi juga pertanggungjawaban.
Lihat spesifikasi donasi yang ditawarkan
Setiap lembaga donasi memiliki beberapa program yang dijalankan. Donatur bisa memilih kegiatan yang sesuai. Termasuk lihat secara spesifik program yang ditawarkan apakah sesuai dengan keinginan donator
Bantu Korban Banjir Bandang NTT Melalui Wahana Visi Indonesia
Sebagai lembaga filantropi yang lebih 20 tahun melayani Indonesi Wahana Visi Indonesia tanpa membedakan ras, suku dan agama. WVI berkolaborasi dan melayani dalam program pemberdayaan anak, keluarga, advokasi dan program tanggap bencana termasuk terjadinya banjir bandang di NTT.
Kesimpulan dan Penutup
Memberi dukungan baik berupa donasi atau support lainnya bagi penyintas bencana alam sangat berarti. Apalagi sekarang ini dengan adanya berbagai lembaga filantropi yang siap menyalurkan donasi banjir bandang NTT khususnya langsung ke lokasi bencana. Sehingga sangat membantu bagi siapa saja yang ingin menyalurkan bantuannya terutama di bulan baik ini.
