Mengenal Desa Adat Panglipuran Bali

Home » Mengenal Desa Adat Panglipuran Bali

Aniskhoir.com Desa adat Panglipuran adalah desa yang masih menjaga adat dan kebudayaan Bali. Desa ini juga merupakan contoh bagi destinasi wisata desa yang pertama kalinya pada tahun 1995.

Desa dengan bentuk rumah sama

Bagi kamu yang datang ke desa Panglipuran, jangan kaget ketika nanti akan menemukan bahwa semua bentuk rumah disana sangat persis. Termasuk pembagian ruang di dalam rumah pun semua sama, yang bertujuan untuk membangun kebersamaan antar warga di desa ini. Juga desa ini masih mempunyai udara yang sangat sejuk, bersih, nyaman dan tertata rapi.

Saat ini desa Panglipuran dihuni oleh 226 kepala keluarga dan mata pencaharian mereka bekerja sebagai petani, peternak dan pengrajin anyaman bambu. Desa ini mempunyai luas sekitar 112 hektar, tapi tidak semua lahan dijadikan rumah penduduk tapi 40% dari luas tanah tersebut adalah hutan bambu. Desa ini juga sangat memperdulikan alam, contohnya di desa ini kita tidak boleh sembarangan menebang pohon bambu tanpa seijin tokoh masyarakat desa.

Desa ini juga mempunyai budaya ketika ada orang yang ketahuan mencuri akan mendapatkan hukuman. Hukumannya memberikan sesajen 5 ekor ayam dengan warna bulu yang berbeda kepada para leluhur mereka. Walaupun kebanyakan warga di desa ini beragama Hindu. Namun ketika ada warga yang meninggal mereka tidak melakukan upacara pembakaran tapi langsung menguburnya. Warga di desa Panglipuran ini juga memiliki minuman khas mereka yang diberi nama loloh cemceman. Minuman ini mempunyai rasa seperti air tape dan berwarna hijau.

Masuk ke Desa Panglipuran

Harga tiket masuk ke desa ini tergolong murah, untuk wisatawan dalam negeri 15.000 untuk dewasa dan 10.000 untuk anak-anak, untuk wisatawan asing 30.000 untuk dewasa dan 25.000 untuk anak-anak.

Cara terbaik untuk menuju desa ini adalah dengan menyewa mobil dan sopir agar mempermudah perjalanan kita. Omocars, jasa sewa mobil Bali menyediakan mobil yang bisa disewa dengan atau tanpa supir. Silakan kunjungi situsnya untuk informasi lebih lanjut.

Desa ini juga memiliki area parkir yang cukup luas dan dengan harga tiket parkir yang hanya 5.000 per mobil. Di desa ini juga dilarang membawa kendaraan bermotor memasuki area desa. Karena untuk menjaga agar udara di desa  ini tidak terkena banyak polusi.

Lokasi desa ini terletak di desa Kubu, kabupaten Bangli. Lokasi desa ini berada di ketinggian 600-700 meter dari permukaan laut, dan karena berada di ketinggian itu udara desa ini berhawa sejuk dan segar.

Selain berlibur, di Panglipuran kita juga dapat belajar banyak tentang kebudayaan Bali. Jadi tidak ada salahnya kalau kita membawa teman dan keluarga kita untuk berlibur ke Bali dan mengunjungi Panglipuran.

Kelebihan lainnya desa ini dekat dengan beberapa tempat wisata terkenal seperti Kintamani dan Gunung Batur. Panglipuran juga dikenal sebagai desa wisata terbaik di dunia. Ada tiga desa yang mendapatkan julukan desa terbaik di dunia yaitu desa Giethoorn di Belanda, desa Mawlynnong di India dan desa Panglipuran di Bali.

11 pemikiran pada “Mengenal Desa Adat Panglipuran Bali”

  1. Tidak banyak desa yang masih mempertahankan adat dan budayanya, kere banget nih desa panglipuran, destinasi wisata yang membanggakan

    Balas
  2. Fahmi putra saya gembira sekali waktu ke Bali dan kami main ke Desa Panglipuran ini. Di belakang desa ada kebun bambu foto disana bagus banget…

    Balas
  3. Ini yang pengen banget aku datangin pas kapan gitu ke Bali bareng keluarga karena waktu nggak cukup. Next year bakal aku sambangin ini tempat

    Balas
  4. Desa panglipuran ini lagi hits banget ya,, bersih dan cantik. Adat istiadatnya pun masih kental banget,,, semoga saya bisa kesana bersama keluarga.

    Balas
  5. woh, namanya desa adat Panglipuran toh Mbak. aku sering liat fotonya di IG, yg bener2 IG-able itu hihi
    bulan depan rencana ke sana, makasih infonya toh mbak 🙂

    Balas

Tinggalkan komentar