Kisah Inspiratif Perjalanan Menulis Di Buku TABM

Home » Kisah Inspiratif Perjalanan Menulis Di Buku TABM

kisah perjalanan menulis

Selesai mengajar, seperti biasa kami para guru tidak langsung bergegas pulang. Ada beberapa tugas dan persiapan untuk besok yang harus dikerjakan. Dan biasanya tempat  yang paling nyaman untuk berkumpul adalah di ruang guru. Selain bisa mengerjakan tugas, melepas lelah dan tentu banyak curhat yang kami lakukan. Termasuk kali ini tentang menulis. Ya menulis bagi sebagian orang merupakan pekerjaan yang sulit. Apalagi yang tidak biasa, merangkai kata satu paragraph saja membutuhkan waktu yang lama. Saya kemudian teringat pada buku antologi saya bersama teman-teman Komunitas ODOP tentang kisah inspiratif  perjalanan menulis.

Ketika bergabung dengan Komunitas ODOP ekspetasi saya hanya bisa secara rutin setiap hari menulis, tidak lebih. Ketika kemudian di dalam kelas ODOP terdapat materi tentang kepenulisan itu merupakan suatu berkah yang saya dapatkan. Bukan itu saja kemudian bertemu dengan teman yang mempunyai semangat yang tinggi untuk menulis juga seperti pemacu saya untuk turut menulis juga. Terlebih ketika kami yang tergabung dalam kelas Non Fiksi membuat sebuah buku keroyokan a.k.a antologi saya sendiri tertantang untuk ikut. Meskipun jujur, pembuatan buku antologi ini merupakan pengalaman pertama pertama bagi saya. 

Jujur ketika ikut menjadi salah satu pije (penanggung jawab) proyek buku dengan judul Ternyata Aku Bisa Menulis saya jadi sedikit paham dan mendapatkan pengalaman berharga tentang proses penerbitan buku dari awal. Dimulai dengan konsep buku, kemudian pengumpulan naskah, editing dan lainnya kemudian pada akhirnya penerbitan ternyata memerlukan waktu yang panjang. Dan bagi buku antologi yang diterbitkan secara indie kerja sama dari semua contributor sangat diperlukan. Karena agar buku tidak hanya bisa dimiliki oleh contributor saja tetapi juga dinikmati kalayak, promo yang jitu pun juga diperlukan.

Buku Ternyata Aku Bisa Menulis merupakan buku antologi dari 18 wanita tentang menulis. Seperti judulnya, buku ini mengangkat kisah contributor bagaimana mereka akhirnya bisa menulis dan menerbitkan buku. Dengan beragam latar belakang kontributor dalam dunia kepenulisan, buku TABM kaya cerita. Dari kisah penulis yang pertama kali menerbitkan buku hingga contributor yang telah banyak karya bahkan telah menerbitkan buku solonya. Dengan berbagai cerita yang berbeda ini tentu buku ini bisa dibaca oleh siapa saja. Untuk pemula yang ingin terus menulis atau juga yang telah professional tapi tetap ingin belajar.

Saya pribadi membaca halaman per halaman selayaknya membaca kisah saya sendiri. Bagaimana tidak, dengan sesaa wanita serta memiliki banyak kegiatan, tapi tetap bertahan untuk tetap menulis. Ternyata berbagai halangan pun tak menyurutkan untuk tetap menulis dan menghasilkan karya. Sehingga tidak mengherankan jika di buku ini kita akan banyak menemukan kata-kata mutiara terutama tentang kepenulisan. Seperti tulisan di halaman 135

“Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi banyak orang. Maka, ucapkanlah perkataan yang baik dan tulislah karya yang membuat pembaca lebih mencintai Rabb-Nya “ (Isnaini Annisa)

Di halaman lain, sebuah kalimat inspiratif bahwa menulis butuh perjuangan serta konsistensi. 

“Kesuksesan hanya untuk oang-orang yang mau berusaha serta tidak mudah menyerah” (Novarina DW)

Bagi anda yang ingin menjadikan menulis menjadi sesuatu yang menyenangkan serta produktif menulis, di buku TABM juga terdapat tips yang bisa dipraktekkan, seperti :

Banyak membaca

Dengan membaca pengetahuan seseorang akan semakin luas. Dengan pengetahuan yang luas seseorang akan mendapatkan ide untuk dituangkan ke dalam bentuk tulisan serta pikiran akan lebih terbuka.

Bergabung dengan komunitas menulis

Kawan seseorang sedikit banyak akan berpengaruh terhadap seseorang. Ibaratnya berteman dengan tukang pandai besi maka akan terpecik panasnya, sebaliknya berteman dengan penjual minyak wangi maka akan terkena juga bau wanginya. Maka ketika ingin aktif menulis maka salah satu caranya yaitu berteman dengan orang-orang yang mencintai dunia menulis pula. Bergaul dengan sesame penulis akan memberikan semangat untuk terus konsistensi menulis. Selain itu jika berteman dengan sesame penulis akan membeikan banyak pengalaman serta pengetahuan dari sesame penulis.

Ikut pelatihan menulis

Sekarang ini banyak sekali pelatihan menulis baik online maupun offline. Jika ingin bisa menulis atau menekuni dunia kepenulisan secara professional, bisa juga dengan ikut pelatihan kepenulisan baik yang berbayar maupun gratis. Sebelum mengikuti pelatihan, tentukan dulu jenis pelatihan kepenulisan sesai dengan passion ya, karena dengan begitu akan sangat membantu perkembangan kepenulisan yang ingin di tekuni.

Sebenarnya masih banyak tulisan lain yang ada di buku Ternyata Aku Bisa Menulis (TABM) yang full manfaat termasuk tulisan saya juga, #ea, #promosi. Belum lagi cover bukunya yang unyu plus harganya yang bersahabat. Kuy, dapatkan segera dengan menghubungi penerbit embrio langsung…

Oh ya, sebenarnnya tulisan resensi suka-suka plus ngelapak ini terinspirasi serta tanggapan dari tulisan Mbak Antung di KEBlogging Collaboration sesi ke tiga dari Kelompok Mira Lesmana.Baca juga tulisan KEBlogging Collaboration lainnya seperti cara mengatur keuangan bagi yang tinggal di desa

9 pemikiran pada “Kisah Inspiratif Perjalanan Menulis Di Buku TABM”

  1. Semakin tersadarkan untuk selalu me per Aini buat menulis ya mba.. bahwa menulis untuk memberikan manfaat atau pengetahuan untuk orang lain.. Bismillah ya mba

    Balas
  2. Wah.. selamat mbak punya buku antologi nih. Aku pengen bikin juga nih buku antologi. Semoga sukses terus dan makin banyak buku yang dibikin ya

    Balas
  3. Iya mba niatada ODOP prakteknya ini.. banyakan ngomong ntar.. jadi gk praktek2 mudah2an bisa dimulai niat dn prakteknya mkasih mba..

    Balas
  4. Konsistensi untuk nulis.Itu mba yang masih lumayan susah buat aku praktekin. Aku masih moody banget ki..makanya update blognya ga stabil…

    Balas

Tinggalkan komentar