Penyebab Takut Pada Anak

Home » Penyebab Takut Pada Anak

 

Dalam kondisi tertentu anak merasa tidak aman. Penyebab takut pada anak bermacam- macam. Orang tua harus bijak dan mengetahuinya sehingga bisa segera mengatasinya

Setiap orang tua menginginkan anaknya mampu tumbuh optimal. Tidak mengherankan segala hal diupayakan demi anak tumbuh kembang sesuai harapannya. Namun namanya anak adalah unik. Artinya setiap anak berbeda tumbuh kembangnya dengan anak lainnya.

Ada yang anak tumbuh kembangnya secara fisik cukup bagus, namun dalam bahasa mengalami keterlambatan. Begitu juga sebaliknya, ada yang dalam bahasa bagus namun anak tersebut penakut.

Sehingga ketika dihadapkan pada masalah tersebut berbagai informasi dikumpulkan orang tua untuk mengetahui cara mengatasi anak penakut dengan mudah..

Takut pada anak sesuatu yang wajar. Biasanya bentuk ketakutan anak akan dituangkan dalam bentuk tangisan. Yang jadi masalah jika sifat penakut pada anak berlebihan sehingga menggangu proses tumbuh kembangnya.

Penyebab takut pada anak yang perlu diketahui orang tua

Bentuk ketakutannya pun akan berbeda-beda, tergantung dari perkembangan usia dan pola asuh orang tua. Secara umum ada beberapa hal yang menyebabkan seorang anak mengalami ketakutan.

Takut Gelap

Keadaan gelap kadang menjadi sesuatu yang menakutkan pada anak. Karena pada suasana gelap anak tidak bisa melihat orang yang terdekatnya berada disekitarnya. Selain itu keadaan gelap membuatnya seperti berada di tempat asing yang tidak dikenalnya.

Belum lagi bagi anak yang aktif, tentu tidak leluasa untuk bisa bergerak dengan bebas. Tentu keadaannya gelap membuatnya tidak nyaman dan menjadikan anak ketakutan.

2.Takut binatang tertentu.

Ada beberapa anak yang mengalami ketakutan terhadap binatang tertentu. Ketakutan terhadap binatang tersebut muncul bisa diseabkan karena pernah mengalami hal yang tidak menyenangkan. Misalnya saja takut sama kucing karena pernah dicakar atau takut sama anjing karena pernah dikejar anjing. Ada juga yang takut dengan hewan karena ditakuti oleh orang terdekatnya, misalkan saja orang tua. Seperti anak tetangga saja yang takut pada ayam karena orang tuanya sedari kecil menakuti anak tersebut dengan ayam jika tidak sesuai dengan keinginan orang tua.

3.Berpisah dengan orang tuanya

Sejak lahir anak menjalin hubungan dengan orang disekitarnya terutama orang tua. Seorang psikolog asal Inggris bernama John Bowlby mengungkapkan teorinya tentang kelekatan pada anak usia dini. Dalam teori kelekatan John Bowlby mengungkapkan ada 4 fase yang dimulai sejak lahir hingga berakhirnya masa kanak-kanak. Ciri anak yang memiliki kelekatan dengan sesorang adalah adanya perasaan takut ketika berada jauh dengan orang yang dilekatinya tadi. Apalagi sampai berpisah dengan figure lekatnya.

4.Berada di tempat yang baru

Tidak berbeda dengan orang dewasa, anak juga memerlukan adaptasi di tempat yang baru. Ketika berada ditempat yang baru, anak perlu belajar bagaimana keadaan sekitarnya. Kadang apa yang ada disekitar tempat barunya merupakan sesuatu yang asing baginya sehingga menyebabkan dia menjadi penakut. Terlebih jika ditempat baru tersebut, anak berpisah dengan figure lengkapnya.

5.Benda lembek atau becek

Meskipun anak kecil suka bereksplorasi, namun ada benda tertentu yang jarang di sentuh anak. Kebanyakan anak tidak menyukai sesuatu yang becek atau lembek. Bahkan ada beberapa anak yang takut dengan kotorannya sendiri. Padahal ada beberapa benda yang lembek yang tetap harus disentuk anak sebagai stimulasi terhadap motorik halusnya seperti bermain clay. Ada juga anak yang cenderung tidak mau bermain dengan benda kotor misalnya ditempat yang becek. Padahal seperti suatu slogan iklan bahkan kadang “kotor itu baik” sebagai cara anak mengeksplorasi lingkungannya.

6.Cedera

Ada beberapa anak yang akan merasa ketakutan jika tubuhnya mengalami luka, misalnya karena jatuh. Anak tersebut akan histeris menangis karena melihat ada tubuhnya yang cedera, terlebih ketika melihat keluar darah.

7.Takut gagal dan mencoba

Meskipun anak memiliki jiwa ingin tahu yang tinggi namun tidak selamanya mereka mau mencoba hal baru. Terutama untuk sesuatu yang baru, anak bisa juga memiliki sifat takut mencoba dan gagal nantinya. Padahal dari mencoba itulah nantinya anak akan belajar dari pengalaman dan meskipun awalnya gagal akan dapat berhasil nantinya.

8.Takut Air

Air merupakan benda yang bisa sangat disukai anak-anak namun juga bisa sangat dibencinya. Bagi yang menyukainya, anak bisa dengan gembira ketika bermain air. Sebaliknya bagi yang membenci air, bersama air merupakan sesuatu yang tidak menyenangkan contohnya saja mandi. Mandi bagi yang tidak menyukai air merupakan ritual yang menakutkan. Apalagi ketika badan anak disiram oleh air, dan kepala harus keramas yang memungkin mata terkena shampoo sehingga menyebabkan mata perih membuat anak tidak menyukai air. Atau bisa juga anak takut pada air karena punya pengalaman tidak menyenangkan misalnya saja pernah tenggelam.

9.Takut Bertemu orang baru

Bagi anak yang tidak terbiasa berkumpul dengan orang banyak, bertemu dengan orang baru merupakan sesuatu yang menakutkan. Apalagi jika orang baru tersebut berada dalam jarak yang sangat dekat dengan anak. Sebagai tanda ketakutannya, anak biasanya mengungkapkan ketakutannya dengan menangis.

10 Bertengkar dengan teman

Dalam bermain anak bertengkar dengan teman sesuatu yang wajar. Namun jangan sampai menyebabkan takut pada anak dan berpengaruh pada perkembangannya. Biasanya ketakutan seperti ini ditandai dengan ia enggan bermain dengan temannya.

Takut pada anak memang bisa macam- macam penyebabnya. Dan mengetahui penyebabnya adalah salah satu langkah untuk mengurangi ketakutan tersebut sehingga tidak menggangu perkembangan anak. Penyebab takut pada anak diatas bisa menjadi masukan bagi orang tua untuk menganalisa kira-kira mana yang menyebabkan anak menjadi penakut. Dengan begitu orang tua akan lebih bijaksana dalam melakukan tindakan kepada anak.

23 pemikiran pada “Penyebab Takut Pada Anak”

  1. Menurutku yang paling bahaya adalah takut gagal dan takut bertemu orang baru. Soalnya saya pernah begitu dan butuh proses lama untuk maju. Memang harus sedini mungkin dilawan ya

    Balas
  2. Rasa takut bukan terjadi pada anak2 aja sih, pada orang dewasa pun jg ada yg pastinya ditakuti. Dan sebagai orangtua, kita tentunya harus memahami ketakutan yg dialami anak kita

    Balas
  3. Bener banget ini, ada banyak jenis ketakutan yang mungkin dimikdim tiap anak.
    Butuh kepekaan dan kecerdasan orang tua untuk memahami

    Balas
  4. Ada banyak ketakutan yang dimiliki seorang anak, terhadap sesuatu.
    Butuh kepekaan dan kecerdasan para orang tua untuk memahaminya

    Balas
  5. Anakku suka mewek awal2 aku tinggal dulu, tapi skrng udah biasa. Kyknya perlu dikasi pengertian dan dibiasakan aja. Utk ketakutan2 yg lain mungkiin jg gtu kali ua, sounding2 anak. Trus kalau bisa jg jgn nakut2in anak krn akan kebawa sampai mereka gede.

    Balas
  6. Trus enaknya gimana ya cara secara umum mengatasi rasa takut pada anak? Apa harus kita biasakan melawan rasa takutnya, atau seperti apa ya?

    Balas
  7. Anakku yang pertama pasir mba, karena jarang banget kami ajak keluar rumah maunya dirumah aja.. saya taunya usia 2 tahun ke bali, anakku yang mau main di pasir, ngga mau turun.. digendong huhu.. dan anak kedua ini hampir ngga Takut apapun karena memang kami stimulasi terus menerus.

    Balas
  8. takut apa ya..sejauh ini kayaknya belum nemu ketakutan atau phobia tertentu dari anak. Paling dia takut kecoa kayak emaknya..

    Balas
  9. Rasa takut pada anak itu wajib banget orang tua nya mengetahuinya, biar tdk ada trauma dr si anak. Aku jujur termasuk takut akan gelap itu krn terbawa saat aku kecil mbak .

    Balas
  10. Perlu dipahami kadang ketakutan pada anak disebabkan oleh orang sekitarm kaya contoh takut pada ayam di atas. Berhati2lah sih kalo mau nakut2in atau bercanda sama anak..jgn sampe malah hd phobia berkelanjutan.

    Balas
  11. Setiap ketakutan pada anak ternyata memiliki alasan sendiri sendiri yaaa. Hanya orangtuanya aja yang harua bisa lebih memahami yaaaaa. Makasi infonya ya mbaaaak

    Balas

Tinggalkan komentar