Menulis Dengan Riset dan Data

Home » Menulis Dengan Riset dan Data

Akhir-akhir ini saya merasa kurang produktif. Dalam beberapa hal banyak mengalami ketertinggalan. Terutama yang berkaitan dengan passion saya yaitu blogging. Secara kuantitas memang postingan saya lebih banyak dari bulan- bulan sebelumnya. Bahkan saya bisa mengisi dua blog lainnya yang sebelumnya mati suri dan kini bangkit lagi. Meskipun tidak kontinu tapi setiap bulannya masih ada postingannya. Yang jadi kegalauan justru pada kualitas postingan tulisan saya. Rasanya menulis hanya ajang curhat tanpa sebauh kajian yang lebih dalam. Atau postingan yang rutin tersebut hanya sebuah pengguguran kewajiban dalam mengikuti ODOP tanpa adanya perbaikan kualitas. Bagi saya yang menekuni dunia blogging seumuran jagung, menghasilkan tulisan yang berkualitas butuh proses. Blog saya awalnya hanya ajang curhat sehingga tak terikat sebuah kaidah penulisan. Maka demi untuk pengembangannya mau tak mau saya harus belajar membuat konten postingan yang bagus. Terlalu berlebihan jika konten yang saya tuliskan ingin disenangi oleh si mesin pencarian sehingga berada di pageone. Membuat pembaca yang kebetulan mampir ke blog saya betah dan merasa nyaman itu sudah luar biasa. Kembali lagi, kenyamanan pengunjung terletak dari hidangan yang disajikan di blog itu yaitu konten tulisan yang berkualitas. Belajar membuat konten berkualitas setidaknya saya belajar tentang beberapa hal yang harus diperhatikan : 1.    Alur tulisan yang mengalir.  Beberapa kali saya mengunjungi blog dengan bahasa yang ringan dan mengalir selayaknya orang yang sedang bercerita. Awalnya kesan saya penulis selayaknya curhat aktifitas hariannya di postingan tersebut. Namun ketika membaca potingan, saya seperti hanyut dalam cerita penulis. Dan selanjutnya mau tak mau juga terpengaruh dengan pendapat penulis yang dikemukakan dalam blog. Blog yang tulisannya mengalir, tidak mbulet dan bisa dinikmati pembacanya seperti ini banyak disukai pembaca. 2.    Diksi atau pilihan kata yang sesuai. Dalam menulis blog, pilihan kata ibarat bahan makanan yang menentukan enak tidaknya hidangan yang tersajikan. Pilihan kata yang sesuai tentu membuat orang betah menikmati tulisan dan berlama- lama berada di blog yang disukainya. Intinya memilih kata disesuaikan dengan target pembaca blog. Jika blog memang berisi jurnal ilmiah maka menggunakan kata ilmiah adalah lumrah. Tapi berbeda jika merupakan lifestyle blog seperti punya saya, maka akan membuat bingung pembaca. 3.    Menulis dengan riset. Tak semua tulisan membutuhkan data tapi data akan membuat tulisan menjadi kaya dan bermakna. Itulah mengapa bagi penulis membaca adalah sebuah kewajiban untuk mendapatkan tulisan berkualitas. Data yang didapatkan akan dapat digunakan sebagai rujukan dalam tulisan. Apapun jenis tulisan baik fiksi maupun non fiksi sangat penting. Biasanya sebuah data diperoleh selain dengan membaca juga dengan riset atau pengamatan secara langsung. Andrea Hirata dengan novel best sellernya terkenal sebagai penulis yang mempunyai karya tulisan yang padat dengan data, banyak memunculkan kosa kata baru, dan mengangkat masalah sosial yang akrab di masyarakat. Begitu pula dengan Tere Liye seorang penulis yang sangat produktif. Namanya yang terkenal sebagai penulis tidak mengurangi riset sebelum menulis. Bahkan beliau untuk bisa menghadirkan sebuah novel perlu riset dua tahun terlebih dahulu. Tak mengherankan jika membacanya bukan sekedar membaca sebuah cerita dengan pesan yang dapat di ambil dari novel tersebut tapi dari novel itu pembaca banyak belajar pengetahuan baru dari berbagai cabang ilmu pengetahuan. Membuat tulisan yang enak dibaca dengan alur yang mengalir, pilihan diksi yang bagus disertai pula data yang mendukung memang tak mudah. Diperlukan proses panjang dan latihan secara istiqomah. Tak perlu berkecil hati jika pada saat ini belum bisa menghadirkan tulisan berkualitas. Karena banyak penulis dan blogger keren pun diawal kariernya, tulisannya tidak sebagus sekarang setelah banyak orang memujanya. Tetap semangat untuk menulis dan belajar ya teman..

3 pemikiran pada “Menulis Dengan Riset dan Data”

  1. menulis dengan data, dengan riset, tentu menjadikan tulisan jadi kaya ya, Mbak, dan ini tentu disukai pembaca karena menguntungkan.

    Balas
  2. Ini dia yang selalu jadi pertanyaan dalam hati " Apakah tulisanku sudah bernyawa? ". " Apakah pembacaku menikmatinya? "

    Menghadirkan jiwa dalam setiap tulisan ternyata gak mudah, Mbak

    Balas

Tinggalkan komentar