Mengenal Kejang Pada Anak

Home » Mengenal Kejang Pada Anak

Beberapa hari yang lalu kelas kami, yang merupakan kelas Batita tiba- tiba dibuat heboh. Salah satu anak tiba- tiba tengkurap dan badannya kejang. Karena pada awalnya badannya hanya hangat saja.

Sehingga kami pun tak menyangka jika sampai kejang tubuh anak tersebut karena sebelumnya anak tersebut main seperti biasanya. Kami sebagai guru pada awalnya terkejut dan ini merupakan kejadian yang pertama.

Sebagai pertolongan awal, saya dan salah satu rekan kerja segera membawa anak tersebut keklinik yang kebetulan hanya dua menit dari sekolah. Yang kami pikirkan, terutama saya agar anak tersebut segera tertolong dan tak terjadi hal yang diinginkan.

Saya jadi teringat, putri Bu Dhe yang cacat permanen karena kata emak dulu waktu bayi badannya kejang dan tak segera mendapatkan pertolongan). Untuk itulah, dari tulisan ini saya mengumpulkan informasi baik dari artikel maupun tips dari beberapa wali murid yang mengetahui kejadian tadi.

Apa itu kejang pada anak?

Kejang demam merupakan penyakit yang lazim ditemui pada bayi dan anak usia 6 bulan sampai 5 tahun dan paling sering ditemui pada usia 9-20 bulan. Kejang demam merupakan penyakit yang diturunkan, jika orang tua pernah mengalami kejang deman maka anak mereka berpotensi sangat besar untuk mengalami kejang demam.

Kejang demam biasanya dianggap sebagai kondisi yang tidak membahayakan. Kejang yang terjadi biasanya bersifat lokal pada awalnya dan hanya akan menjadi kejang umum jika terdapat peningkatan suhu tubuh pasien yang melewati ambang batas.

Kejang akibat demam jarang sekali berlangsung lebih dari beberapa menit, selain itu umunya tidak ditemukan kelainan pada pemeriksaan EEG saat kejang terjadi dan pasien memiliki kemungkinan untuk sembuh sempurna.

Kejang demam biasanya timbul pada anak dengan suhu tubuh diatas 38 °C (100.4 °F). Selain itu infeksi virus atau bakteri dan bahkan imunisasi yang menyebabkan demam tinggi seperti herpes virus dapat menjadi faktor penyebab dari kejang demam. Hingga saat ini masih belum ditemukan obat profilaksis antiepilepsi untuk mencegah terjadinya kejang demam.

Macam Kejang pada Anak

Kejang demam dapat dibedakan menjadi 2, yaitu kejang demam sederhana dan kejang demam kompleks. Kejang demam sederhana adalah kejang kurang dari 15 menit, tidak berulang, dan kejangnya mengenai seluruh tubuh (kelojotan).

Kejang demam sederhana merupakan bentuk yang paling sering ditemukan dan memiliki risiko komplikasi yang rendah. Sedangkan kejang demam kompleks adalah kejang lebih dari 15 menit, yang dapat berulang dalam 24 jam, dan kejangnya hanya mengenai satu atau beberapa bagian tubuh.

Penanganan Pertama ketika Anak Kejang

Tentang penanganan pertama ketika anak kejang, saya mendapat tips dari beberapa wali murid yang telah membuktikannya. Diantaranya :

  • Ketika anak kejang jangan sampai mulut anak tertutup rapat, dikawatirkan lidah atau bibirnya tergigit. Maka dianjurkan untuk mengganjal dengan benda yang tak mudah patah dan lembut sehingga daerah mulut anak tidak terluka karena tergigit.
  • Buka baju anak
  • Menurunkan panas tubuh anak, kata wali murid biar cepat turun panasnya maka anak di letakkan dilantai sambil di kompres air.
  • Setelah kejang berhenti, maka jangan di beri makan atau minum sampa 1-2 jam. Dikawatirkan kejang terjadi lagi sehingga anak bisa tersedak. Sehingga di tunggu benar- benar apabila telah benar- benar berhenti maka baru boleh di beri minum dan makan.
  • Segera di bawa ke layanan kesehatan untuk pertolongan lebih lanjut.

Semoga apa yang saya pelajari, info serta pengalaman pertama saya menghadapi anak kejang bisa bermanfaat .  Sumber :

  1. http://id.wikipedia.org/wiki/Kejang_demam
  2. http://home.spotdokter.com/633/mengatasi-kejang-demam-pada-anak/

13 pemikiran pada “Mengenal Kejang Pada Anak”

  1. @Rohis : salah satu benda yang sering di gunakan untuk mengganjal mulut biar tak menggigit bibir ya sendok, namun tekstur sendok yang keras di kawatirkan bs melukai bibir anak.

    sama- sama, terima kasih juga telah membaca 😉

    Balas
  2. sangat bermanfaat sekali mbak.. arfa juga suka sakit panas sesekali tapi alhamdulillah g sampai kejang..ngeri juga ya mbak kalau smpai kaya gitu..

    Balas
  3. mbak el : saya juga baru belajar dan dapat info dr para ortu, jika di share sapa tahu dibutuhkan dan berguna bagi para ortu.

    Balas

Tinggalkan komentar


labindo.co.id