Melukis Rindu

Home » Melukis Rindu

Dalam dekapan rinai hujan aku mengingatnya. Kembali, mengumpulkan potongan cerita tentang kebersamaan yang lalu. Indah. Semua terbalut dalam cinta yang kami miliki. Menjadikan kenangan itu tak akan terhapus.Bahkan,  hati ini semakin membuncah. Keinginan untuk bersua dan menumpahkan kemesraan serasa menjadi harapan yang kandas.

Jika kalian tahu kehilangan, itulah yang sekarang ku rasakan. Tak kan bisa lagi kucium tangan keriputnya, mendengar cerita perjuangannya, atau sekedar melihat senyumnya. Seperti sekejap mata dua puluh kebersamaan dengannya. Begitu banyak jasa yang tak akan terbalas walaupun dengan intan permata..

Sekarang, hanya melalui doa dan meneruskan cita- citanya yang bisa kulakukan. Semoga Allah SWT memberi tempat Bapak ku tercinta di tempat yang mulia.

Amiin

21 pemikiran pada “Melukis Rindu”

  1. رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

    Ya Allah, berilah rahmat kepada mereka (kedua orang tua), sebagaimana mereka merawatku ketika kecil.” (QS. Al-Isra: 24)

    Balas
  2. @ Dede Thea : Benar sekali, ingin sekali rasanya membalas jasa beliau, meski saya sadar jasa Bapak tak akan bisa kami membalasnya, namun waktu lebih banyak lagi bersama beliau kadang masih kurang kurasakan
    Mungkin ini yang terbaik menurutNya dan tentunya buat kami yang ditinggalkan.
    Amiin
    Semoga beliau mendapat tempat yang mulia dan mendapatkan pula ridhoNya

    Balas
  3. emang sulit melupakan seseorang yang sudah meninggal, terlebih itu orang yang dekat sama kita.. mungkin saya turut mendoakan semoga yang sudah meninggal di terima amal baiknya. dilapangkan liang lahatnya. dan semoga di hapuskan segala dosanya.. kan salah satu amal baik yang masih diterima allah swt kepada orang yang sudah wafat itu amal jariyahnya, ilmu yang dimanfaatkan, atau anak sholeh yang mendoakannya.
    semoga yang ditinggal. selalu ditabahkan hatinya. Amin

    Balas
  4. Saya jadi ingat simbah saya yang sebulan lalu tiada… kangen, tapi hanya doa yang dapat kita lakukan untuk beliau yang mendahului kita menghadap-Nya 🙂

    Balas

Tinggalkan komentar