Permasalahan sampah di Indonesia tidak pernah ada habisnya. Hal itu tidak lepas dari predikat Indonesia sebagai negara penghasil sampah yang cukup tinggi. Jumlah populasi yang besar, urbanisasi yang pesat serta ketergantungan terhadap plastik sekali pakai yang masih tinggi membuat produksi sampah kian meningkat. Untuk itu perlu adanya waste management yang dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Apa yang Dimaksud Dengan Waste Management?
Waste Management adalah proses dalam mengelola sampah dari tahan awal hingga akhir. Di mulai dari proses pengumpulan sampah, pengangkutan, pengelolaan, pembuangan hingga monitoring pengaruhnya terhadap keberlangsungan hidup makhluk hidup dan lingkungannya.
Langkah-langkah Pengelolaan Sampah
Untuk pengelolaan sampah dapat dilakukan sebagai berikut :
Reduce
Apa gunanya pengelolaan sampah jika masih menggunakannya secara berlebihan? Untuk itu, langkah pertama dalam waste management yaitu dengan mengurangi penggunaan barang yang dapat menimbulkan sampah atau reduce.
Caranya menghindari barang sekali pakai, misalnya membawa botol minum sehingga dapat diisi secara berulang dan tidak menyebabkan sampah plastik.
Recycle
Untuk mengurangi jumlah sampah bisa dengan cara mendaur ulangnya menjadi barang yang lebih berguna. Misalkan saja menjadikan pot bunga untuk botol yang plastik yang tidak digunakan.
Memang barang hasil daur ulang biasanya nilainya lebih rendah dari sebelumnya. Namun cara tersebut tidak menambah beban sampah serta memanfaatkan barang yang ada di sekitar sebaik mungkin.
Rause
Menggunakan kembali atau rause penting sekali agar sampah tidak semakin menumpuk. Terutama untuk fashion, bisa menggunakan baju lama yang sudah tidak terpakai tetapi dalam kondisi baik.
Agar modelnya tidak ketinggalan jaman, bisa sedikit memodifikasinya sehingga terlihat lebih cantik dan nyaman dipakai.
Recovery
Kita bisa mengganti barang yang menimbulkan sampah dengan yang ramah lingkungan. Contohnya mengganti stereoform atau bungkus plastik dengan bungkus daun pisang, jati, dan lainnya.
Memang untuk pengelolaan sampah ini tidak hanya dilakukan individu dan keluarga sebagai unit masyarakat terkecil tetapi juga industri yang turut menyumbang meningkatnya kuantitas sampah.
Adalah PT Saka Energi Indonesia atau PGN Saka yang merupakan anak perusahaan dari PT. Pertamina Gas Negara Tbk. (PGN) memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan.
Program PGN Saka Peduli Lingkungan
Pengelolaan Sampah
Sejak berdiri di Jakarta, 27 Juni 2011 PGN Saka berkomitmen tidak hanya mencari keuntungan finansial tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial. Hal tersebut dibuktikan dengan program pengelolaan sampah sebagai salah satu dari program CSR-nya.
Dengan mengambil tema “Berdaya dengan Kelola Sampah Menuju Kampung Berseri” PGN Saka melatih warga di tiga desa yaitu Manyarejo, Manyar Sidomukti dan Manyar Sidorukun dalam mengelola sampah.
Pelatihan ini memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah sehingga bernilai ekonomis. Tidak hanya itu, PGN Saka juga menginisiasi berdirinya bank sampah.
Bank sampah ini tidak hanya menampung sampah anorganik masyarakat tetapi juga tempat menabung masyarakat sekitar sehingga membantu pembiayaan rumah tangga.
Untuk mendukung pengelolaan sampah di lingkungan masyarakat, PGN Saka juga memberikan bantuan sarana persampahan di tiga desa di Kecamatan Manyar Gresik.
Konservasi Mangrove
Tidak hanya berfokus pada waste management, PGN Saka juga peduli terhadap kelestarian hayati. PGN Saka melakukan pembibitan dan penanaman mangrove di sepanjang pesisir Desa Banyuurip, Kecamatan Ujung Pangkah, Gresik
Kesimpulan
Program konservasi mangrove serta waste management menjadi bukti nyata PGN Saka peduli lingkungan. Program dilakukan secara berkelanjutan tersebut memberikan dampak nyata bagi aspek lingkungan dan sosial kemasyarakatan.