JEDA

       Dalam titik tertentu, ketika raga lelah bergerak. Jiwa enggan beranjak. Tak patut rasanya menghilang atau berlari dari hari. Karena masa akan selantiasa menghampiri. Tak akan bertanya dan peduli dalam kondisi apa saat ini.        Seperti budak profesi, apapun tujuan hanya jabatan. Bertahan mengejar harapan akan kebebasan, namun apakah semua itu layak untuk diperjuangkan jika semua hanya mengaburkab jati diri sebagai manusia? Saatnya jeda yang ku butuhkan. Untuk bisa menjernikan tujuan, dan memutuskan apa yang patut d jalankan. 

2 pemikiran pada “JEDA”

  1. semakin bertambah umur, makin menginginkan hidup yang sederhana, dan terlalu "ngoyo" atau gak terlalu memaksa meskpin punya target dalam hidup. Justru ingin hidup sederhana agar ada jeda agar selalu bersyukur dan tidak terlalu menjadi budak profesi. 🙂
    *ikh ya ampun, panjang bgt ya komenku 😀

    Balas

Tinggalkan komentar