Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga Bagi Yang Tinggal Di Desa. Keuangan bagi suatu keluarga bisa dibilang sebagai tiang agar rumah tangga tetap berdiri. Siapa bilang hidup di desa tidak perlu mengatur keuangan rumah tangga?. Meskipun di desa keadaan relative lebih adem ayem dari pada di kota, kedekatan emosi antar warga lebih terjalin, namum namanya keuangan rumah tangga tetap harus diatur sehingga keluarga lebih bahagia.
Banyak orang yang mengidamkan hidup di desa tapi penghasilan kota. Tidak salah memang karena itu merupakan sebuah harapan. Yang jadi soal, dimana tinggal ya biaya hidup juga menyesuaikan. Pun dengan pendapatan yang kita dapatkan akan berbanding lurus dengan biaya hidup daerah tersebut. Kecuali kalau harus pulang pergi dari desa ke kota. Jika demikian pun sama saja, karena akan banyak biaya transportasi yang dibutuhkan. Jadi intinya ketika tinggal dimanapun harus bisa mengatur keuangan.
Sebagai keluarga baru, pasti saya juga memimpikan untuk segera memiliki rumah, kendaraan yang layak, tabungan yang cukup dan dana pendidikan untuk anak nantinya. Sebagai orang yang terlahir dari keluarga biasa saja dan tidak mengharapkan ada warisan yang tiba-tiba datang, maka untuk mewujudkannya tidak mungkin tiba-tiba. Oleh karena itu sebagai seorang yang tinggal di desa, saya sebagai ibu rumah tangga harus cerdas mengatur keuangan rumah tangga.
Beberapa perencanaan keuangan rumah tangga yang biasanya saya lakukan sebagai berikut :
1.Menentukan post biaya hidup. Sebagai orang desa yang tidak lagi menggantungkan kehidupan dari bertani, tetapi dari bekerja di pabrik itu artinya gaji yang kami terima bersifat bulanan. Sehingga untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup sampai gaji bulan berikutnya, kami harus pandai mengaturnya. Salah satunya membuat post biaya hidup. Dalam post biaya hidup tersebut kami akan menentukan mana yang kiranya kebutuhan primer, sekunder dan tersier sehingga bisa memprioritaskan kebutuhan bukan sekedar keinginan belaka.
2.Menabung. Menabung juga menjadi perencanaan keuangan yang kami lakukan. Agar pelaksaan menabung bisa terencana dengan baik, maka menabung bukan dilakukan dari sisa pendapatan namun dilakukan diawal. Ada prosentase khusus dari gaji yang di terima untuk ditabungkan bagaimanapun keadaan. Dengan membuat menabung selayaknya kewajiban maka tidak akan lagi gagal menabung karena kehabisan uang. Dan menabung menjadi cara kami untuk bisa membeli sesuatu di luar perencaan. Atau dana tabungan itu bersifat sebagai dana talangan. Artinya, dana akan dipergunakan jika sesuatu terjadi sesuatu diluar perencanaan.
3.Menghemat pengeluaran. Bagi kami yang yang tinggal di desa, perencaan keuangan yang dilakukan salah satunya dengan menghemat pengeluarkan. Cara kami bisa dengan memenuhi kebutuhan sehari- hari secara mandiri, misalnya dengan menanam aneka sayur sehingga pengeluaran untuk konsumsi bisa dikurangi. Terlebih ketika akhir bulan maka menghemat pengeluaranmenjadi wajib hukumnya
4. Beternak. Tidak dipungkiri, lahan di desa masih cukup luas. Sehingga bagi warga desa banyak yang memanfaatkan untuk beternak sebagai salah satu cara untuk mendapatkan penghasilan dan investasi. Warga desa menginvestasikan harta mereka dengan cara beternak karena bisa juga merawatnya dan bertambahnya pun bisa dilihat dengan kasat mata.
Selain itu beternak juga sebagai cara untuk menghemat pengeluaran karena bisa memenuhi kebutuhan akan daging secara mandiri. Belum lagi yang memiliki lahan pertanian, kotoran hewan ternak bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik.
Setiap orang memiliki cara sendiri dalam merencanakan keuangan keluarganya. Intinya semua orang ingin keuangan keluarga bsa tertata dengan baik sehingga apa yang diciptakan dalam keluarga bisa diwujudkan. Tulisan ini merupakan post respon di Website Kumpulan Emak Bloggeruntuk kelompok Yohanan Susana pada #KEBloggingCollab yang ditulis oleh Mak Nurul Fitri . Seorang emak dua anak yang tinggal di kota Subang Jawa Barat
Toss! Aku di desa juga.. dulu awal2 tinggal di desa aku ga suka..biaya sosial tinggi, plus ribet aku ngerasanya..
Tp lama2 akhirnya terbiasa. Aku melihara ayam, ikan juga lho mba.. lumayan..klo pas pada nelur…seneng. yang gagal mlulu nanem sayur..habis dimakan ayam daunnya������
saya juga tinggal di desa Mba. Sayur-sayuran kami tanam sendiri di pekarangan rumah dan kebetulan mertua juga beternak ayam jadi senag banget kalo ayam-ayamnya bertelur 🙂
wah jadi inget mertua yg tinggal di desa hehe…. biaya hidup ga terlalu berat karena untuk sehari2 banyak hasil dari kebun, kolam atau ternak 🙂
Saya juga orang desa. Alhamdulillah hasil nabung saat jadi TKI bisa beli tanah. Bisa berkebun, kolam ikan, sayuran, kandang ayam dan pepohonan. Kini tinggal bersyukurnya.
Aku juga tinggal di pedesaan. Biaya hidup tergolong murah dari segi makanan. Harga tanah untuk investasi pun masih murah 🙂
Waaah, ini pas buat aku. Sebagai orang yang masih tinggal di desa, aku perlu ini
nah, ini beternak dan berkebun, yang ga bisa dilakukan orang kota. minimal ternak aam, gratis telor
Nggak di kota dan di desa, kita semua emang perlu mengatur keuangan dengan baik ya, ini perlu juga nih buat aku tipsnya.
Aih beternak, senengnya, pasti halamannya luas. Selain beternak bisa jg berkebun, makan dari hasil kebun dan ternak sendiri, masyaAllah nikmatnya 😀
berarti perbedaannya terletak pada beternak ya..karena kalau tinggal di kota, beternak jadi hal yang sulit dilakukan
Aku sendiri masih belajar mengelola keuangan Mba. Btw kapan-kapan dishare mba tips nya beternak seperti apa. Pengen deh belajar beternak….
Yuk atur keuangan. Saya jg tinggal di desa, biaya hidup lebih murah dan bisa berhemat
kadang masih suka khilaf ngontrol keuangan seperti apa
Menabung, menentukan post biaya hidup, dan menghemat pengeluaran, bisa dilakukan di desa dan di kota. Satu yang nggak bisa di kota itu : Beternak karena nggak ada lahan.Tks infonya.