Lima Fakta Tentang Anis Khoir

Home » Lima Fakta Tentang Anis Khoir

 

Ditemani rintikan hujan dan sepiring pisang goreng, sore ini cukup membuat saya nyaman membaca buku motivasi. Ada kata mutiara yang mengatakan” kenalilah dirimu sendiri sebelum mengenali orang lain” kali ini cukup membuatku berhenti lama. Berhenti dari membalikan halaman berikutnya. Berhenti untuk merenung. Dan berhenti untuk instropeksi diri.

Kata mutiara diatas mengejak saya untuk mengenai diri sendiri lebih dalam. Apa selama ini saya tidak kenal diri sendiri? Tentu bukan begitu. Namun yang dimaksud adalah mengenal apa potensi diri sendiri, apa yang saya sukai dan apa yang sebaiknya saya jauhi. Dengan mengetahui fakta tentang diri sendiri maka akan membuat hidup lebih bermakna dan tentunya bahagia.

Berikut ini 5 fakta tentang Anis Khoir :

1. Menyukai membaca

Saya termasuk orang yang suka membaca. Dulu ketika masih kecil dan buku bacaan masih terbatas hanya di sekolah suka sekali meminjam di perpustakaan. Atau kalau di rumah buku teks pelajaran kakak ku tentang sejarah SMP pun saya baca untuk hiburan.Ketika SMP saya suka menyisihkan sebagian uang saku untuk membeli majalah remaja islami yang kini sudah tidak terbit lagi. Semuanya terbalaskan ketika sudah bekerja saya selalu menyisihkan sebagian gaji untuk membeli buku. Tidak hanya membaca saja, sekarang saya coba mengikat bacaan melalui tulisan

2. Sulit membedakan kanan dan kiri

Sebenarnya tidak parah sekali sih, tapi penting buat catatan saja kalo saya sulit membedakan kanan dan kiri. Terutama ketika naik motor dan yang dibonceng bilang belok kanan atau kiri pasti perlu beberapa waktu untukberpikir. Kalau mendadak, maka jangan salahkan jika saya salah beloknya

3. Suka tempat sunyi

Kalau mencintai sunyi bisa ditebak saya orang introvert. Jadi disbanding di keramaian saya lebih suka berdiam di rumah sambil membaca buku ditemani cemilan. Oh ya bukan berarti anti tempat ramai sih. Kalau ada keramain di desa biasanya saya hanya sekilas lihat keadaan , habis itu ya pulang.

4. Anak desa

Sebagai anak yang berasal dan hidup di desa saya bangga mengakuinya. Bagi saya menjadi anak desa bukan hambatan untuk maju berkembang. Apalagi dijaman yang serba digital, tentu peluang mendapatkan apa yang diinginkan lebih mudah. Pernah juga hidup di kota waktu makan bangku kuliahan. Namun bagi saya kembali ke kampong halaman lebih menyenangkan

5. Suka disebut ibu rumah tangga biasa

Ibu rumah tangga bagi saya menempati pekerjaan terhormat diantara pekerjan yang lainnya. Karena profesi ini diperlukan keikhlasan tanpa batas dan kekuatan untuk bisa menjalaninya. Meskipun begitu ibu rumah tangga sering dianggap sebagai status yang tidak dipertimbangkan di masyarakat luas.

Saya sendiri jika berkenlan dengan orang lain, jika ditanya lebih senang bilang sebagai ibu rumah tangga. Meskipun sekarang saya menjadi guru dan juga blogger, ibu rumah tangga tetaplah prioritas utama.

Setiap orang pasti punya cerita dan fakta tentang dirinya sendiri. Yuk share juga fakta tentang diri Anda

Leave a Comment