Sebuah kebahagian bagi ibu bisa memberikan ASI kepada buah hatinya. Terlebih mampu memberikan selama full 2 tahun sesuai yang dianjurkan baik segi medis m aupun ketentuan agama. Bukan hanya sang ibu telah memenuhi kebutuhan nutrisi, tapi memberikan ASI juga meningkatan kedekatan emosi. Namun bukan berarti ASI harus terus diberikan. Karena usia 2 tahun menyapih harus segera dilakukan.
Cara menyapih satu anak dengan yang lainnya berbeda- beda. Ada yang penuh drama air mata karena anak susah disapih, namun sebaliknya ada yang biasa saja.a Memang semua itu tergantung dari kesiapan kedua belah pihak yaitu ibu dan anak serta dukungan keluarga. Mengapa demikian? Karena dengan menyapih artinya zona nyaman sang anak dengan ibunya akan berbeda serta diperlukan sosok lain yang bisa membuat anak nyaman ketika disapih sehingga berhasil dalam menyapih.
Baca juga : 5 hal yang harus diperhatikan dalam mengajari toilet training pada balita
Maka sebelum menyapih, tentu harus diperlukan prosejugs panjang untuk mengetahui kesiapan ibu dan anak. Kesiapan yang tidak matang malah bisa menjadia kan anak sulit disapih. Misalkan saja karena ingin segera menyapih langsung tanpa melihat k bahkan bissiapan sang anak. Bukan berhasil menyapih namun biasanya anak kedepannya lebih susah ketika disapih menimbulkan trauma tersendiri.
Saya sendiri bisa dikatakan terlambat dalam menyapih Wan. Awalnya sih berniat menyapih Wan diusia tepat dua tahun. Namun karena kondisi masyarakat desa kurang mendukung dengan menganggap menyapih itu tidak perlu. Toh pada akhirnya anak akan tidak mau sendiri menyusu. Begitupun kurangnya komunikasi serta dukungan suami, terutama membuat keputusan untuk menyapih bisa dikatakan maju mundur cantik. Apalagi keadaan saya yang full di rumah menyebabkan untuk bisa menyapih agak susah.
Baru ketika Wan berusia 2 tahun lebih tekad menyapih akhirnya bulat. Namun bukan berarti kemudian saya langsung menyapihnya. Ternyata tidak semudah itu. Meskipun ada pilihan misalnya menggunakan “dukun” untuk menghilangkan ketergantungan anak pada menyusui atau menakuti anak dengan memberikan bahan yang ditakuti anak pada bagian yang disusui. Karena saya ingin proses tersebut menyenangkan meskipun berlahan mau tidak mau ya memakan waktu yang cukup lama.
Memang untuk tahapannya sendiri cukup panjang dari mulai pengkondisian saya sebagai ibu maupun Wan untuk menerima tidak menyusui lagi. Juga akhirnya dukungan suami juga saya katongi sehingga semua berjalan dengan baik. Terus apa saja yang saya cara menyapih yang tidak menyebabkan anak rewel? Berikut ulasan saya.
- Sounding
Sounding adalah mengucapkan sesuatu pada anak secara berulang dengan tujuan anak akan memahaminya. Sounding diberikan pada anak terbaik yaitu saat anak mulai menutup mata dan mengantuk tapi belum benar-benar tidur. Pada kondisi anak berada pada gelombang Alfa diotaknya ini paling baik untuk sugesti bawah sadar anak bahwa mereka sudah besar sehingga harus disapih. Dalam kondisi berada di gelombang alfa, otak memproduksi hormone serotonin dan endorphin yang menyebabkan seorang anak merasa senang, nyaman dan bahwa yang dilakukan adalah membuatnya bahagia termasuk untuk tidak menyusui lagi.
- Melalui cerita.
Tidak dipungkiri anak menyukai cerita. Maka ketika ingin menyapih saya memberikan cerita Wan tentang tema menyapih misalkan menitiktekankan ibu tetap sayang pada anak meskipun sudah tidak menyusui lagi. Cerita tersebut bisa dimodifikasikan dengan sesuatu yang anak sukai, misalkan dengan tokohnya hewan, tumbuhan atau lainnya.
- Membuat kreasi makanan yang disukai anak
Membuat kreasi makanan bertujuan anak mau makan sehingga tidak rewel minta menyusui. Bisa juga dengan membuat makanan pendamping atau menyediakan berbagai macam biskuait serta buah yang disukai anak.
- Mendekatkan anak dengan dengan ayah atau anggota keluarga lainnya
Tidak dipungkiri, dibawah 2 tahun dunia anak berpusat pada ibu. Maka ketika berniat untuk menyapih salah satu caranya yaitu mendekatkan anak kepada selain ibu. Cara ini bukan berarti mengurangi kasih sayang ibu kepada anaknya, tentu tidak. Maksudnya adalah untuk mengurangi keinginan anak untuk menyusui ketika melihat ibunya sehingga ia lupa untuk bahwa waktu menyusui.
- Membuat program permainan yang menarik untuk anak.
Namanya anak paling suka diajak bermain. Apalagi jika permainan itu menarik. Biasanya ketika sudah asyik bermain anak akan lupa dengan kebiasaannya untuk menyusui. Biarkan anak bermain sampai puas. Kemudian selanjutnya jika sudah capek bermain dia akan merasa ngantuk dan mudah sekali tidur tanpa harus menyusu pada ibunya terlebih dahulu..
Ketika tiba waktunya menyapih.
Tidak dipungkiri, awal memutuskan untuk menyapih bisa dikatakan tidak tega. Namun demi kebaikan anak tentu apapun harus dilakukan. Maka ketika hari pertama menyapih Wan, saya jelaskan kalau mulai hari ini Wan sudah tidak boleh minta ASI lagi. Intinya kata-katanya sama dengan saat sounding. Yang membedakan hanya penekanana “mulai hari ini”. Karena sudah terbiasa dengan kata- kata tersebut, bisa dikatakan saya melakukan sounding hampur 6 bulan. Alhamdulillah sih Wan okey saja. Sedikit drama sih ketika Wan akan tidur, karena biasanya diwaktu itulah waktu ng-ASI. Meskipun tidak sampai rewel tapi cukup bikin sedih juga. Saya kemudian memberikan pilhan tidur pada Wan untuk menggendongnya saat mau tidur. Alhamdulillah di hari kedua, dan seterusnya tidak ada acara rewel. Ketika mau tidur Wan minta dibelai saja badannya. Terus sebagai jaga-jaga ketika malam minta ASI saya sediakan minuman di dekat tempat tidur. Jadi ketika Wan bangun, langsung minum sehingga tidak sampai nangis.
baca juga : berdamai dengan diri sendiri ketika marah dengan anak
Ternyata menyapih itu tidak seseram yang saya bayangkan. Tidak semengerikan seperti cerita orang lain. Karena ya itu, setiap anak beda dan juga tergantung dari kesiapan kedua belah pihak baik ibu maupun anak.
Di ajak ngobrol juga bisa yak. Dengan teknik yang mudah anak anak pahami. Cara kayak gitu bisa memengaruhi dia juga ya ternyata, walau masih kecil
Tiap nyapih, aku selalu ngandelin suami. Jadinya pasti milih saat suami libur lumayan panjang. Seminggu deh, biar anak gak sama aku terus, jadinya teralihkan ke bapaknya. Alhamdulillah, 4 anakku gak ada yang rewel saat disapih. Paling yang sulung aja. Bukan rewel tapi lemes karena memang anaknya susah makan. Susah buat cari apa yang disukainya, selain susu uht. Kalo 3 adiknya sih langsung aja jadi banyak makan.
Jadi penasaran sama momen kayak gini. Haha
Wajar aku blm menikah jadi blm pernah tahu atmosfer para ibu saat menyapih. Alhamdulillah tapi ya mba, ternyata gak ada drama tangisan berlarut2