Bertepatan dengan menurunnya angka covid serta dibukanya beberapa tempat wisata membuat aku dan suami akhirnya memutuskan untuk ikut wisata ke Malang. Bagi kami yang tinggal di pantai utara jawa tepatnya di kabupaten Tuban, ke Malang adalah cara pintas mendinginkan jiwa skaligus raga. Apalagi rombongan wisata kami kali ini istimewa.
Tidak sekedar datang makan dan pulang, rombongan kami yang merupakan anggota badan Permusyawatan Desa (BPD) Kabupaten Tuban ingin belajar sekaligus melihat kesuksesan Badan Usaha Milik DEsa (BUMDes) Desa Sanankerto khususnya dalam mengembangkan Wisata Ademan Boonpring yang kini banyak dikenal dan mendapatkan pengakuan bahkan hingga dunia internasional.
Saat menuju lokasi Boonpring kebetulan hujan mengguyur sepanjang perjalanan. Belum lagi kami yang tidak akrab dengan medan ditambah jalan yang cukup meliuk mengharuskan kami harus mengganti sopir yang merupakan teman kami skaligus warga lokal.
Keindahan Alami Wisata Boonpring
Kelelahan dan ketegangan akhirnya terbayar lunas saat sampai lokasi Boonpring. Suasanan sejuk dari rerimbunan pohon bambu membuat kami bisa dengan santai menikmati wisata kali. Kebetulan kami yang memiliki anak kecil langsung meminta untuk renang. Air dari sumber mata air langsung yang gemericik membuat air kolam terasa sejuk. Justru bagi kami yang terbiasa udara panas terasa sangat dingin.
Bagi yang ingin menjelajah boonpring bisa menggunakan perahu. Cukup membayar Rp. 10.000 sudah diajak berkeliling mengitari taman burung. Sayang sekali saat itu kami terlalu sore sehingga untuk perahu sudah tutup.
Bagi yang ingin wisata kuliner terdapat pasar rakyar yang menyediakan aneka makanan. Konsep pasarnya sendiri bangunan dari bambu sehingga benar- benar kita seperti di jaman dulu. Senangnya lagi, untuk harga makanan sendiri cukup terjangkau untuk ukuran tempat wisata.
Tidak hanya sebagai tempat wisata Wisata Boonpring ini sekaligus menjadi cagar alam bagi 115 jenis bambu di Indonesia serta dari negara lain misalnya China dan Jepang.
Desa Sanankerto Sukses jadi Desa Wisata
Keberhasilan wisata Boonpring tidak lepasdari tangan dingin BUMDes Kerto Raharjo. BUMDes ini sendiri saat ini memiliki berbagai unit usaha lain selain wisata Boonpring. Dari mulai unit usaha grosir, tempat pengelolaan sampah hingga event organizer.
Semua unit usaha tersebut telah memperdayakan masyarakat sekitar dimana hingga mampu menyerap sebanyak 110 karyawan.
Selain menyerap tenaga kerja penduduk lokal desa Sanankerto melalui wisata Boonpring membuka peluang warganya untuk kreatif. Bambu yang menjadi ciri khas wisata tersebut dibuat cinderawata sebagai oleh- oleh khas daerah tersebut. Selain itu dalam pembuatan motif batik un dibuat tidak jauh dari bambu sehingga tetap sesuai ciri khas dari Boonpring.
Keberhasilan Desa Sanankerto dari darah miskin menjadi desa sejahtera tidak lepas peran Astra Internasional, Tbk yang menjadikan sebagai Desa Sejahtera Astra.
Program DSA merupakan bagian dari Environment Social Governance (ESG) dari perseroan. Di tahun 2022 ini ditargetkan jumlah DSA hingga 1000 desa. Melalui program DSA ini hingga kini sudah mencetak 19.000 lebih tenaga kerja baru serta meningkatkan pendapatan warganya yang mendapatkan kemanfaatan program DSA ini.