Wanita,
Bukan dari tulang ubun ia dicipta
Sebab berbahaya membiarkannya dalam sanjung dan puja
Tak juga dari tulang kaki
Karena nista menjadikannya diinjak dan diperbudak
Tetapi dari rusuk kiri
Dekat dihati untuk di cinta
Dekat di tangan untuk dilindungi
(Sebuah kutipan dalam buku “Agar Bidadari Cemburu Padamu“)
Wanita, tak ada kata yang tepat untuk mendefinisikannya. Abjad terlalu sedikit sebagai perangkai kata tentangnya. Karena Allah dengan begitu sempurna menciptakannya. Menjadikannya sebagai pelita, kesejukan dan cahaya. Bahkan, tanpanya tak ada dunianya. Karena sesungguhnya wanita “pemegang” kekuatan dengan ijinNya.
Wanita,Ketika engkau dengan segenap asa dan keikhlasan, menyingsingkan lengan untuk pengasuhan dan pendidikan, engkau mampu menjadi ‘wonder women” dalam kehidupan. Karena wanita disampingnya, banyak orang memegang kesuksesan yang terbaik. Atau sebaliknya
Wanita,Surat cintaNya telah menjadikan engkau sebagai nama suratNya. Memberikan bahasa indah tentang diri wanita. Aurat engkau adalah perhiasan yang berharga. Hanya dengan “perjanjian suci”, pria dapat menikamatinya. Lagi- lagi, wanita engkau berada di tingkatan yang mulia.
Wanita,tiba-tiba aku teringat emak tercinta. Wanita tua dengan uban yang menghiasi rambutnya. Kesetiannya pada bapak mengalahkan segalanya. Mengabdikan hidupnya untuk memanusiakan anaknya. Menenggelamkan diri dalam kesibukan keluarga yang tiada ujungnya. Kadang, sebersit keraguan datang, mampukah diri ini seperti emak ku nantinya?
Ibu merupakan kata tersejuk yang dilantunkan oleh bibir-bibir manusia. Dan “ibuku” adalah sebutan terindah. Ibu adalah segalanya. Ibu adalah penegar kita dikala lara, impian kita dalam rengsa, rujukan kita dikala nista. Ibu adalah air mata cinta, kemuliaan, kebahagiaan dan toleransi.
Siapa pun yang kehilangan dan ketidakhadiran ibunya, ia akan kehilangan sehelai jiwa suci yang senantiasa merestui dan memberkatinya.
(Khalil Gibran)
Dan Wanita,makhluk yang sangat mulia. Dari rahimnya lahir insan-insan yang luar biasa. Kasihnya tiada tara. Kematiannya ketika melahirkan adalah syahid di jalanNya. Doanya adalah keridhoanNya. JannahNya pun berada di bawah telapak kakinya. Ahh, engkau wanita begitu berharga. Sayang, tidak banyak yang menyadari betapa istimewanya dia sebagai wanita.
“Ketika rasa ini seperti di sisi emak yang berada di pelukan Kelud”
Wanita memang makhluk mulia mbak, terutama ibu… Entah bagiaman kita dapat membalas jasa2 bilau 🙂
Tapi kadang, wanita sulit dimengerti 🙂
mas ditya : senangnya menjadi ibu dan mampu menghargai seorang ibu.
hahay, bukan sulit dimengerti, tapi kata ada band "karena wanita ingin di mengerti"
Hahahahaha… tapi kadang tak semua cowok (seperti saya) tau bagaimana cara mengerti wanita 😀
maka menikahlah, nanti kamu mau ndak mau harus memahami wanita# profokator, haha