Kira- kira dua bulan ini hidup saya dikejar deadline dari pekerjaan lama yang dulu tak terselesaikan. Juga pekerjaan baru yang tanpa direncanakan sebelumnya. Semuanya telah membawa sejarah baru dari perjalanan hidup saya. Terutama ketika memutuskan untuk resign kerja dan kembali betul- betul menjadi mahasiswa yang belum pernah saya alami. Maklum dulu mahasiswa setengah jiwa. Lebih tepatnya kerja sambilmenjadi mahasiswa.
Namun karena menjadi mahasiswa sejati itulah saya harus menyelesaikan target agar bisa selesaikan skripsi tepat tiga bulan. Aih, ini dia yang bikin hari- hari ku tidak nyaman. Bagaimanapun kuliah saya yang molor sampai seusia anak SD menyelesaikan pendidikannya tidak bisa di biarkan lama- lama. Apalagi ibu saya yang setiap kali telepon, yang ditanyakan bukan kabar anaknya, melainkan kapan wisuda. Aduhhh, emak..tu itu yang jadi beban berat anak emakkk..
Karena sekarang tinggal Insyallah peresmiannya, waktunya kembali ke dunia blogger alam. Alam menjadi destinasi bagi saya untuk merefresh kembai otak yang telah bekerja keras .Salah satunya dengan pergi ke air terjun. Letaknya yang tak jauh dari rumah dan tentunya murah meriah (tiket masuk hanya dua ribu rupiah) menjadi pertimbangan ku kali ini. Air terjun Nglirip terletak kira- kira 36 km dari pusat kota Tuban . Meski akses jalan sudah bagus dan beraspal namun tikungan tajam dan melewati beberapa jurang menjadi pemandangan sepanjang jalan menuju air terjun nglirip. Namun semua itu akan terbayarkan dengan suguhan pemandangan air terjun yang begitu eksotis.
Ini dia air terjun jika dilihat dari atas sebelum menuruni anak tangga.
Diatas air terjun terdapat jembatan yang menjadi akses jalan bagi penduduk. Berhubung saya takut ketinggian apalagi melihat bawah ke air terjun, maka saya meminta model suami untuk di foto diatas jembatan
Foto ini diambil dari atas jembatan. Sini kita bisa melihat pemandangan hijau dan berasa di atas awan
Jika ingin mendapatkan pemandangan lain dari air terjun nglirip ini, anda bisa menyeberang jembatan dan berdiri di sini air terjun.
Di sekitar air terjun juga banyak warung yang menyediakan rujak uleg dan gorengan. Untuk yang ini, berhubungan yang foto udah kelaparan, maka tak ada acara selfi bersama makanan, yang ada langsung disantap tanpa sisa karena rujaknya rasanya teope begete.
Waduh baca postingan ini saya jadi ingat kuliah saya yang cuma tinggal skripsi saja… dua bulan terakhir ini saya nggak ke kampus, gara2 kerjaan yang menumpuk… beban berat kalau ada yang nanya kapan wisuda, rasanya mak jleb….
Wah air terjunnya keren mbak!! Kita bisa main air di bawah air terjun ngirip ini nggak mbak?? Soalnya di foto kayake gak ada yang main air?
hahaha, itu sama seperti yang ku alami selama dua tahun ini dit, hihihi. apalagi ketemu sama teman yang telah lulus, mending tutup muka. Ayo cepat di kerjakan, kalau udah kena kerja dan merasakan yang namanya uang, tambah malas lagi kerjakan, apalagi jam kerja yang tak dukung untuk kejar Dosen pembimbing.
Klo di bawahnya kagak bisa Dit, tapi agak jauh itu bisa.
Assalaamu'alaikum wr.wb, Anis Khoiriyah… Senang sekali bisa bersahabat dengan alam. Pemandangan air terjunnya tampak alami dan hijau. Takut ya mbak berada di tempat tinggi. kayak saya juga tuh. pasti pusing melihat ke bawahnya. Mudahan kuliahnya sukses dan cepat wisuda… Aamiin. Salam manis dari Sarikei, Sarawak. SITI FATIMAH AHMAD.
wa'alaikumslm.wr.wb.
iya mbak, mata dan fikiran menjadi fresh kembali. hehehe, ternyata kita sama mbak, rasaya seperti akan jatuh ke bawah jika berada di tempat tinggi n melihat bawah.
salam manis juga dari kami sekeluarga di Indonesia ๐
wah, klo kelamaan tambah malas Dit, padahal klo kita serius kerjakan 3 bulan Insyallah selesai. Tapi ya gitu, harus ekstra dan ekstra sabar kejar dosen pmbimbing. hihi
bisa buat referensi air terjun nglirip, pokoknya serba murah meriah.
Ini saya sudah mulai nyicil mbak, hehehehe semoga lancar,.. amin ๐
Iya bagus mbak, tapi jauh dari tempat saya, hihihihi
Mba anis sedang kuliah ya. Kuliah di mana mba. Salam kenal….
Iya, salam kenal juga suci. Di muhammadiyah gresik