Antara Saya, Matematika dan Widi Utami

Home » Antara Saya, Matematika dan Widi Utami

Apakah Anda termasuk yang menganggap Matematika itu menakutkan?. Juga mendapatkan nilai yang paling jelek diantara sekian pelajaran di sekolah selalu diduduki Matematika tanpa digeser nilai lainnya?. Kalau iya berarti beti alias beda tipis dengan saya. Tapi itu dulu waktu saya masih sekolah. Setelah dipangku kuliah level ketidaksukannya pun turun akibat 4 tahun disuapi matematika secara maraton. Ya, ibarat withing tresno jalaran soko kulino juga menjangkiti saya terhadap Matematika.

Beberapa kali saya ditanya tetangga yang belajar dirumah saya kenapa saya pandai matematika dan kuliah di Jurusan matematika yang merupakan pelajaran tersulit menurutnya. Jawaban saya sombong bahwa matematika tidaklah sulit, hanya berkutat dengan angka 0 sampai 9 saja, atau kadang ditambahi minus didepannya. Sejujurnya jika mengerjakan soal untuk SD, SMP, masih sangguplah saya. Untuk soal  SMA mulai pusing dan dikampus dulu jika sudah bertemu dengan Matematika Diskrit, Analisis Variabel Komplek saya lebih memilih untuk tidur daripada akhirnya minum param*x karena migrain. Terus kenapa juga saya memilih Matematika ketika kuliah dulu. Bukan salah jurusan tapi secara sadar saya memilihnya, karena pada pertimbangan biaya serta waktu sehingga saya tetap bisa kuliah sambil bekerja.

Bukan untuk mengenang perjalanan CINTA saya dengan Matematika jika saya menuliskannya. Gegara berkunjung ke blog mbak WIDI UTAMI saya dilempar kembali pada kisah lama ini. Dan artikel tentang mengapa matematika menakutkan menarik perhatian. Setidaknya menurut mbak widi utami ada beberapa factor yang membuat matematika selayaknya momok bagi sebagian siswa.

  1. Kemampuan Matematika Rendah. Tak semua orang dilahirkan dengan membawa kecerdasan Matematika tapi memiliki kecerdasan lainnya. Saya ingat betul kata dosen saya dulu bahwa orang yang tak memiliki kemampuan matematika akan dipaksa seperti apapun hasilnya akan biasa saja. Berbeda jika ada bakat plus latihan hasilnya akan maksimal. Terus apa kita menyerah pada keadaan?, Kata Mbak Widi Utami yang terpenting menguasai matematika dasar yaitu tentang operasi hitung, selanjutnya lebih pada mengembangkan kecerdasan alamiah yang sesuai dengan bakatnya.
  2. Mindset Sesat Tentang Matematika. Sebelum mempelajari matematika terlebih dulu sering dicecar cerita bahwa matemtika itu susah. Argumentasi yang didengar berulang akhirnya menjadi sugesti dan selanjudnya mindset bahwa matematika memanglah susah.
  3. Jumlah Siswa yang terlalu banyak. Matematika adalah ilmu antara satu materi dengan materi lainnya saling berkaitan. Sehingga apabila dalam materi perkalian misalnya tidak bisa maka akan kesulitan pada materi selanjudnya seperti materi Skala misalnya. Untuk itulah dalam matematika penting sekali bimbingan personal terhadap siswa karena bagaimanapun kemampuan amatematika antara satu anak dengan lainnya berbeda- beda. Akan mengalami kesulitan jika jumlah siwa dalam suatu kelas terlalu banyak sehingga guru tidak bisa menjangkau seluruh siswa untuk bimbingan secara personal.
  4. Metode mengajar yang salah. Guru yang mengajarkan matematika secara konvensional hanya menerangkan materi didepan kelas selayaknya mendongeng dan siswa sembari ngantuk mendengarkan. Sebenarnya matematika bukanlah ilmu kaku yang hanya mempelajari ini dan itu. Tapi matematika bisa juga dibuat sebagai bahan diskusi, eksplorasi dan permainan yang menyenangkan.

Masih ada beberapa lagi factor yang membuat matematika menjadi menakutkan yang dibahas di blog Mbak Widi Utami. Bahkan Mbak Widi Utami juga membuat tema khusus di blognya tentang matematika. Mbak Widi Utami yang sedang menyelesaikan study di IAIN Salatiga Jurusan PGMI konsentrasi pendidikan Matematika sehingga tahu betul bagaimana membuat belajar matematika menjadi menyenangkan.

Selain sibuk mempersiapkan sidang skripsinya, emak dari si K ini juga aktif lho di beberapa komunitas. Diantara Komunitas yang sering diikuti yaitu Taman Tauhid, Rumah Pelangi, dan Sahabat Tuli Salatiga. Mbak Widi Utami ini diberi keistimewaan oleh Allah dengan deaf Parsial sejak usia 4tahun. Meskipun begitu Mbak Widi Utami telah memperoleh beberapa penghargaan yang membanggakan malu dah saya yang normal :

  1. The Young Inspired Srikandi Indosat 2014

  2. Pemenang Pilihan Lomba Blog 4TahunKEBBerkarya

  3. Pemenang Harapan Lomba Blogging Disabilitas Kita Setara

  4. Juara 2 #KotexKartiniKini

  5. 10 Pemenang Lomba Blog SMS Bunda

  6. Juga telah menerbitkan satu buku solo dan beberapa antologi.

Penasaran dengan Mbak Widi Utami?, langsung saja berkunjung ke blognya dan beberapa akun media sosialnya.

3 thoughts on “Antara Saya, Matematika dan Widi Utami”

  1. SAya sejak SD suka sama Matematika. Tapiii saya ceroboh jadi nilai saya di bidang matematika tidk pernah tinggi2 amat hihi.

    Reply
  2. Dulu matematika jadi mata pelajaran yang tengah-tengah buatku. suka banget nggak, momok juga nggak, tapi semenjak kuliah masuknya ke kampus sosial, jadi blank urusan math 😀

    Menurutku keren mereka yang cinta matematika. hihi

    Reply

Leave a Comment