Kamu mungkin sudah sering mendengar kalau sektor UMKM jadi salah satu penyumbang PDB terbesar. Angkanya tembus 60,6%.
Pencapaian besar tersebut ternyata juga berdampak positif pada penyerapan tenaga kerja. Bisnis yang menyasar banyak bidang ini bisa memberikan lapangan pekerjaan hingga 107,6 juta orang pekerja.
Walau sering mengalami masalah seperti keterbatasan modal, persaingan yang ketat hingga akses internet yang belum merata, namun pelaku UMKM bisa tumbuh subur di Indonesia.
Semua itu tak terlepas dari bantuan banyak pihak yang peduli pada kesejahteraan masyarakat Indonesia. Termasuk bagi Andi Taufan Garuda Putra yang berhasil menyediakan solusi keuangan bagi pelaku UMKM di pedesaan.
Lantas, siapa sosok profil Andi Taufan Garuda Putra yang pernah menjabat sebagai staf khusus presiden di tahun 2019 silam ini?
Mengenal Andi Taufan Garuda Putra
Sosok yang sangat lekat dengan Amartha ini merupakan anak tertua dari dua bersaudara. Pria kelahiran Jakarta ini pernah menempuh pendidikan di Teknologi Bandung (ITB) dan lulus sebagai sarjana manajemen bisnis.
Ia juga sempat meneruskan kuliahnya ke Harvard Kennedy School (HKS) mengambil Master of Public Administration. Setelah itu ia bekerja di beberapa perusahaan dan menerapkan ilmu yang dimilikinya dengan baik.
Selama bekerja 2 tahun, Andi Taufan melihat banyak pelaku usaha kecil yang mengalami kendala permodalan. Tak sedikit pemilik usaha yang bahkan terancam tidak bisa melanjutkan usahanya hanya karena tidak memiliki modal.
Melihat hal tersebut, Andi kemudian mencari cara agar bisa membantu masyarakat mendapatkan akses permodalan yang mudah, sekaligus bisa mengubah kehidupan mereka jadi lebih baik.
Terutama bagi masyarakat akar rumput yang ada di pedesaan, dan jauh dari akses bank maupun infrastruktur teknologi yang memadai.
Sejarah Berdirinya Amartha
Berawal dari misi sederhana di tahun 2010 untuk membantu masyarakat Ciseeng, Bogor mendapatkan akses permodalan untuk melanjutkan usahanya, Andi Taufan yang saat itu tergerak hatinya memutuskan untuk membangun Amartha dengan modal Rp10 juta.
Hal tersebut menjadikan Ciseeng sebagai pilot project Amartha, sekaligus cabang pertamanya di Indonesia. Awalnya Andi hanya memberikan bantuan Rp500 ribu kepada seorang ibu pemilik warung kecil, yang saat itu kehabisan modal karena terpakai untuk pengobatan anaknya.
Dari situ, bantuan yang diberikan mulai berkembang menjadi lima orang dan terus bertambah hingga 200 orang.
Kemudian pada tahun 2015 Amartha hadir ke publik sebagai layanan microfinance pertama di Indonesia, dan memberikan akses permodalan bagi masyarakat, termasuk bagi pelaku usaha yang berada di pedesaan dan tidak terjangkau oleh layanan perbankan.
Menjadi solusi finansial yang mudah bagi masyarakat, Amartha hadir menjembatani kesenjangan ekonomi dan sosial dengan menyediakan akses permodalan bagi pengusaha kecil dan ultra-mikro di pedesaan.
Berbekal pengalaman serta melihat langsung kondisi masyarakat, saat ini ada banyak program yang bisa digunakan, khususnya untuk kepentingan membangun bisnis serta mengembangkan usaha tersebut sehingga mampu bersaing walaupun jauh dari akses internet yang memadai.
Pinjaman modal kerja dan pinjaman kelompok merupakan contoh layanan Amartha yang berhasil memberikan dampak positif, khususnya bagi masyarakat yang berniat menjalankan usaha, namun terkendala modal.
Selain UMKM, layanan Amartha juga bisa digunakan oleh perusahaan yang ingin berkontribusi, menyediakan akses pendanaan yang lebih luas, dan membantu meningkatkan kesejahteraan UMKM di Indonesia.
Itulah sekilas mengenai profil Andi Taufan Garuda Putra, dan bisnisnya yang memiliki peran penting dalam perkembangan UMKM di Indonesia. tentunya kita berharap ada lebih banyak orang seperti Andi Taufan beserta inovasinya yang dapat membantu masyarakat luas.