Di era modern saat ini, bisnis berkembang semakin cepat. Berkat perkembangan bisnis, muncul adanya berbagai jenis pemasaran, antara lain model bisnis yang dilakukan antara entitas bisnis satu dengan yang lainnya, yang dikenal dengan bisnis B2B (business-to-business). Meski bisnis B2B kurang familiar didengar orang awam, bisnis B2B juga memerlukan strategi. B2B marketing diperlukan agar kinerja penjualannya semakin meningkat.
Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai bisnis B2B, peran B2B marketing dalam bisnis, dan bagaimana cara mudah mengoptimalkan kampanye dalam B2B marketing.
Apa itu Bisnis B2B dan B2B Marketing?
Pengertian Bisnis B2B
Menurut Business News Daily, bisnis B2B merupakan model bisnis yang menjual produk atau jasa dari satu entitas bisnis atau perusahaan ke perusahaan lainnya. Contoh bisnis B2B antara lain seperti pabrik tepung terigu yang langsung menjual hasil produksinya ke perusahaan bakery yang menjual berbagai roti dan kue.
Pabrik ini tidak menjual tepung ke konsumen secara eceran. Selain itu, platform CRM seperti Kommo juga memainkan peran penting dalam model bisnis B2B dengan membantu perusahaan mengelola hubungan pelanggan secara efisien.
Di bidang jasa, bisnis B2B contohnya adalah perusahaan business solution provider (BSP) yang membuat software CRM untuk kemudian dikenakan biaya langganan kepada para pelaku bisnis online yang membutuhkannya untuk membuat chatbot whatsapp. Chatbot WhatsApp merupakan chatbot yang berfungsi merespons dengan cepat dan efisien seluruh chat para pelanggan yang masuk ke nomor WhatsApp Business usaha tersebut tiap harinya.
Meski bagi orang awam, bisnis B2C (business-to-customers) lebih sering dijumpai dibandingkan bisnis B2B, model bisnis B2B merupakan bisnis yang memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi. Bisnis B2B hadir karena berbagai alasan, antara lain:
Spesialisasi dan Efisiensi
Banyak perusahaan fokus memproduksi barang dengan spesialisasi tertentu, seperti misalnya pabrik tepung terigu yang memiliki spesialisasi membuat tepung terigu dengan berbagai kualitas. Biasanya, perusahaan memilih untuk melakukan bisnis secara B2B demi alasan efisiensi operasional dan sumber daya yang dimiliki.
Kompleksitas Produk dan Layanan
Banyak produk dan layanan yang dijual dalam konteks B2B lebih kompleks dan memerlukan pengetahuan teknis atau spesialisasi tertentu. Contohnya, perangkat lunak khusus, mesin industri, atau layanan konsultasi bisnis.
Hubungan Jangka Panjang
Bisnis B2B sering melibatkan kontrak dalam jangka panjang dan hubungan bisnis yang berkelanjutan. Ini memberikan stabilitas dan kepastian bagi kedua belah pihak, memungkinkan perencanaan jangka panjang dan pengembangan bersama.
Strategi B2B Marketing
Agar penjualan pada bisnis B2B semakin meningkat, diperlukan adanya B2B marketing. Secara singkat, marketing B2B adalah proses pemasaran produk atau jasa dari satu entitas bisnis ke entitas bisnis lainnya.
Strategi pemasaran B2B ini memiliki end-customer yaitu klien korporasi. Produk maupun jasa yang dijual ke klien korporasi tersebut nantinya bisa dijual kembali, diolah menjadi produk baru, maupun mereka operasikan sendiri.
Contoh produk yang kemudian dijual kembali adalah smartphone case yang dibeli dari pabrik dan kemudian dijual kembali secara eceran oleh online shop. Sementara tepung terigu yang dibeli dari pabrik diolah kembali menjadi produk baru berupa roti dan kue.
Sementara itu, software presensi karyawan dibeli sebuah perusahaan untuk kemudian dioperasikan di internal perusahaan tersebut. Berikut beberapa ciri khas dari B2B marketing yang membedakannya dengan B2C marketing.
Target Audience yang Terfokus
Dalam B2B marketing, audiens yang ditargetkan adalah pihak-pihak di suatu perusahaan yang memiliki wewenang untuk membuat keputusan pembelian. Pihak-pihak tersebut bisa saja mencakup karyawan di bidang procurement, manajer, eksekutif, hingga pemilik bisnis.
Kontrak jangka panjang
Strategi pemasaran B2B seringkali melibatkan kontrak jual beli dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Nilai transaksi yang lebih tinggi
Transaksi secara B2B cenderung memiliki nilai transaksi yang lebih tinggi dan volume yang lebih besar dibandingkan dengan B2C.
Proses pembelian yang kompleks
Karena total nilai transaksi yang lebih tinggi dibandingkan B2C, keputusan pembelian dalam B2B biasanya lebih kompleks dan membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan dengan B2C. Proses pembelian B2C melibatkan banyak pihak di dalam manajemen suatu perusahaan.
Pemanfaatan digital marketing
Seperti halnya dalam transaksi bisnis B2C, strategi digital marketing juga penting dalam pemasaran B2B.
Peran Pemasaran Digital dalam B2B
Peran Kampanye dalam B2B Marketing
Di era modern yang serba digital ini, strategi pemasaran digital berupa kampanye marketing ternyata sangat diperlukan dalam B2B marketing karena berbagai alasan.
Pertama, strategi digital marketing dapat membantu bisnis yang ingin menjual produk dan jasanya untuk menjangkau klien yang lebih luas dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan metode pemasaran tradisional.
Selain itu dengan menggunakan berbagai tools digital, bisnis tersebut dapat menargetkan calon klien potensial yang tepat berdasarkan data demografis, perilaku online, dan preferensi.
Kedua, kampanye digital marketing memungkinkan pengukuran kinerja yang lebih akurat dan real-time. Menggunakan tools digital dan fitur analitik bawaan yang ada di tools tersebut dan bisnis B2B dapat melacak performa kampanye yang sedang berjalan.
Selain itu juga mengidentifikasi aspek-aspek pemasaran yang masih perlu diperbaiki dan melakukan penyesuaian dengan lebih cepat. Hal ini dapat membantu bisnis tersebut dalam memaksimalkan keuntungan dan memastikan bahwa anggaran pemasaran digunakan dengan efisien.
Ketiga, dengan adanya digital marketing, bisnis B2B dapat membangun hubungan yang lebih erat dengan klien potensial melalui berbagai platform seperti email, media sosial, dan konten interaktif lainnya. Dengan membangun hubungan yang lebih erat, bisnis B2B dapat meningkatkan peluang untuk mencapai konversi dan retensi pelanggan.
7 Cara Mengoptimalkan Kampanye Marketing
Setelah mempelajari tentang bisnis B2B, B2B marketing, dan peran kampanye marketing secara digital dalam B2B marketing, saatnya mengetahui cara mengoptimalkan kampanye marketing dalam digital marketing, agar kinerja pemasaran yang dihasilkan optimal dan sesuai tujuan perusahaan. Ada 7 cara mudah yang dapat diikuti, berikut cara-caranya:
1. Memanfaatkan Data dan Analitik
a. analisis pelanggan
Bagi sebuah bisnis B2B, memahami siapa target audiens mereka adalah langkah pertama yang krusial. Dengan memahami target audiens, alat promosi yang disebarkan dalam kampanye marketing akan tepat sasaran, yang nantinya akan menghasilkan penjualan produk dan jasa yang dipromosikan.
Cara memahami target audiens antara lain adalah dengan menggunakan tools analitik untuk mengumpulkan data tentang pelanggan, seperti preferensi, kebutuhan, dan perilaku pembelian mereka.
b. pemantauan performa kampanye
Ketika marketing campaign tengah berjalan, pantau terus performa kampanye tersebut secara teratur untuk mengidentifikasi aspek-aspek apa saja yang cocok diterapkan di kampanye tersebut dan yang aspek mana saja yang perlu diubah untuk meningkatkan efektivitas kampanye.
2. Personalisasi Pesan Pemasaran
a. segmentasi audiens
Setelah memahami target audiens yang akan dibidik, buatlah segmentasi audiens berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Proses ini akan mempermudah bisnis B2B untuk membuat pesan promosi ke segmentasi audiens yang berbeda.
b. konten yang disesuaikan
Setelah melakukan segmentasi audiens, bisnis B2B dapat mulai merencanakan digital marketing plan yang nantinya akan digunakan dalam kampanye marketing. Dalam proses implementasinya, pastikan konten yang dibuat sesuai dengan kebutuhan dan preferensi setiap segmen audiens.
Mengirimkan pesan promosi yang telah disesuaikan dengan setiap segmen audiens dapat meningkatkan relevansi audiens terhadap produk yang ditawarkan, yang nantinya berpengaruh pada tingkat penjualan produk.
3. Menggunakan Teknologi Otomasi Pemasaran
a. email marketing automation
Terkadang tim di dalam bisnis B2B memiliki waktu yang terbatas untuk mengirimkan bahan promosi ke audiens. Sementara itu, pengiriman pesan email memiliki prime time tertentu agar tingkat kemungkinan pesan tersebut dibaca oleh audiens lebih tinggi di tengah banyaknya pesan di kotak masuk yang menumpuk.
Karenanya, manfaat alat otomatisasi pemasaran dengan membuat draft email terlebih dahulu dan mengirimkan email pada waktu yang tepat. Trik ini dapat membantu bisnis B2B menjaga hubungan dengan audiens dan calon pelanggan serta dan mendorong mereka untuk melakukan pembelian produk.
b. chatbot dan CRM
Integrasikan chatbot dan CRM (Customer Relationship Management) untuk meningkatkan efisiensi komunikasi dengan pelanggan. Misalnya, bisnis B2B dapat menggunakan WA CRM untuk memberikan respons cepat terhadap pertanyaan pelanggan yang masuk lewat akun WhatsApp bisnis B2B tersebut.
4. Mengoptimalkan SEO dan Konten Marketing
a. konten berkualitas tinggi
Konten adalah raja dalam dunia digital marketing. Maka, buatlah konten yang berkualitas dan menjawab keresahan serta kebutuhan audiens target. Konten yang berkualitas akan mendapatkan engagement yang tinggi sehingga meningkatkan visibilitas bisnis B2B baik di media sosial maupun di mesin pencari.
b. penggunaan kata kunci yang relevan
Apabila bisnis B2B tersebut memiliki situs web, cara yang perlu diambil untuk mengoptimalkan kampanye dalam B2B marketing adalah dengan optimalkan situs web beserta konten tulisan bisnis B2B tersebut di mesin pencari melalui implementasi SEO dengan menggunakan kata-kata kunci secara strategis.
SEO merupakan strategi digital marketing yang everlasting sehingga ketika bisnis B2B itu sudah dioptimalkan dengan SEO dan bertengger di halaman pertama mesin pencari, bisnis tersebut akan semakin dilihat banyak orang.
5. Memanfaatkan Media Sosial
a. platform yang tepat
Pilih platform media sosial yang paling sering digunakan oleh target audiens. LinkedIn, misalnya, adalah platform yang sangat efektif untuk B2B marketing karena LinkedIn merupakan media sosial yang digunakan oleh para profesional di dunia kerja.
b. konten yang menarik
Buat konten yang menarik dan relevan untuk audiens media sosial yang digunakan dalam B2B marketing. Contohnya, apabila menggunakan platform LinkedIn, bisnis B2B dapat membuat post mengenai hal impactful apa yang bisnis B2B lakukan dengan produk miliknya.
Sehingga audiens target penasaran dengan produk tersebut. Konten yang menarik pun bermacam-macam, bisa berupa artikel informatif, infografis, video, carousel, dan yang lainnya.
6. Menggunakan Video Marketing
a. video testimoni pelanggan
Gunakan video testimoni pelanggan untuk membangun kepercayaan dan kredibilitas bisnis B2B. Testimoni organik yang berasal dari pengguna produk dapat membantu meyakinkan calon untuk memilih barang dan jasa yang dipromosikan.
b. tutorial dan demonstrasi produk
Buat video tutorial dan demonstrasi produk untuk menunjukkan bagaimana produk tersebut dapat membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh audiens target.
7. Evaluasi dan Optimalisasi Berkelanjutan
a. A/B testing
Setelah melakukan berbagai strategi digital marketing dan kampanye marketing, bisnis B2B juga perlu melakukan A/B testing untuk mengetahui strategi mana yang paling efektif selama kampanye berjalan. Uji berbagai elemen kampanye seperti judul email, call-to-action, dan desain landing page situs web.
b. penyesuaian strategi
Berdasarkan hasil evaluasi, lakukan penyesuaian strategi secara berkala untuk memastikan kampanye marketing yang dijalankan selalu relevan dan efektif bagi audiens.
Kesimpulan
Mengoptimalkan kampanye dalam B2B marketing memerlukan pendekatan yang strategis dan berbasis data. Dengan memanfaatkan berbagai cara optimalisasi kampanye seperti pemanfaatan teknologi otomasi, personalisasi pesan, dan konten yang berkualitas, bisnis B2B dapat meningkatkan efektivitas kampanye mereka dan mencapai hasil yang lebih baik. Yuk, mulai gunakan B2B marketing untuk bisnis B2B kamu!