“Ancaman terbesar dari planet adalah kepercayaan kalau orang lain akan menyelamatkan” – Robert Swan
Sebagai petani tadah hujan, bapak mertua dan warga lainnya disekitar tempat tinggalnya serasa dipermainkan oleh alam. Baginya yang puluhan tahun bertani, sudah hafal kapan harus mempersiapkan lahan, menebar bibit, memupuk hingga memanennya. Nyatanya kini tidak demikian, alam sudah tidak memberi kepastian. Seperti tahun ini kemarau jauh lebih panjang. Itu artinya lahan pertanian yang sudah siap digarap harus dibiarkan hingga menunggu hujan.
Kisah tentang bapak mertua dan petani tadah hujan lainnya di desaku adalah secuil dari dampak perubahan iklim. Kemarau yang panjang membuat tanah kering lebih lama, itu artinya pencaharian mereka terhenti sementara. Memang iklim telah mengalami perubahan. Salah satunya menyebabkan iklim tidak dapat diprediksikan.
Apa Itu Perubahan Iklim
Saat ini perubahana iklim menjadi perhatian banyak pihak, tak terkecuali pemerintah Indonesia. Karena perubahan iklim ini memiliki dampak besar bagi kehidupan. Sebelum lebih jauh membahan tentang perubahan iklim, penyebab hingga solusinya, maka perlu kita bahas apa itu iklim.
Sejak sekolah dasar, kita telah mempelajari tentang iklim. Iklim sendiri berbeda dengan cuaca meskipun banyak yang salah kaprah memahaminya dan mengartikan sama. Cuaca diartikan kondisi alam di waktu tertentu dalam waktu singkat, contohnya : hujan, berawan dan terang. Sedangkan iklim berkaitan dengan kondisi kelembapan udara, suhu hingga pola hujan yang berlangsung hingga bulanan, tahunan bahkan jutaan tahun.
Adanya perubahan iklim dipengaruhi faktor intern yaitu antar komponennya juga faktor eksternal yang bisa berupa kondisi alam hingga aktivitas manusia. Menurut UU No. 31 Tahun 2009 Tentang Meteorologi, klimatologi dan Geofisika Perubahan Iklim adalah iklim yang berubah baik langsung maupun tidak langsung terutama akibat aktivitas manusia sehingga menyebabkan komposisi atmosfer berubah secara global.
Percaya atau tidak, iklim telah mengalami perubahan. Fakta yang paling terlihat yaitu suhu permukaan bumi lebih hangat dari 4 dekade terakhir. Saat ini menurut Intergovermental Panel On Climate Change (IPCC) ada kenaikan suhu sebesar 1,1 derajat celcius. Jika sampai terjadi 2 derajat celcius maka berdampak bahaya yang bisa mengakibatkan bencana global.
Dampak Perubahan Iklim Bagi Makhuk Hidup
Alam sejatinya memberikan imbbal balik atas perilaku manusia. Seperti karena aktivitasnya yang menyebabkan pemanasan global sehingga mengakibatkan perubahan iklim, maka dampaknya pun yang paling merasakan juga manusia. Beberapa dampak dari perubahan iklim antara lain :
Menurunnya kualitas dan kuantitas air
Tingginya curah hujan membuat kemungkinan air bersih tersimpan di sumber mata air sangat kecil. Ketika air turun ke bumi langsung menuju ke laut sehingga kekurangan air bersih serta kadar klorin di air juga meningkat sehingga kualitas aiir menjadi menurun.
Bencana alam
Perubahan iklim sehingga menyebabkan kenaikan suhu permukaan air laut juga menyebabkan banjir hingga kekeringan. Saat terjadi bencana, banyak spisies makhluk hidup yang mengalami kepunahan baik hewan, tanaman juga berdampak pada ekosistem dan rantai makanan.
Kebakaran hutan
Coba bayangkan jika kehidupan tanpa paru- paru yang sehat? Tentu akan sakit- sakitan dan tidak berdaya. Seperti itulah ibarat hutan bagi bumi. Sebagai paru- paru bumi keberadaan hutan sangat penting khususnya supplai oksigen agar kehidupan tetap sehat. Sayangnya karena perubahan iklim membuat kemarau lebih panjang sehingga hutan mudah terbakar. Tidak dihindari membuat baik kualitas maupun kuantitas hutan menjadi berkurang.
Wabah penyakit
Saat terjadi kenaikan suhu dan curah hujan meningkat, membuat cuaca menjadi lembab. Hal tersebut bisa meningkatkan penyebaran penyakit khususnya yang diaakibatkan oleh nyamuk seperti malaria, demam berdarah dan juga kolera.
Lahan pertanian menjadi berkurang
Seperti cerita saya tentang bapak mertua yang sementara membiarkan lahan pertanian hingga turun hujan, membuat lahan pertanian tiak produktif. Perubahan iklim membuat masa tanam dan panen menjadi tidak menentu. Bukan itu saja, perubahan iklim juga membuat munculnya hama hingga wabah penyakit pada tanaman yang menyebabkan petani gagal panen.
Tindakan Untuk Menangani Perubahan Iklim
Seperti kata diawal tulisan ini, bumi yang kita tinggali akan rusak selama tidak ada kepedulian dan saling menyalahkan diantara penghuninya. Maka, mulai dari diri sendiri melakukan langkah sebisa mungkin #UntukmuBumiku kita #BersamaBergerakBerdaya menangani perubahan iklim
Hemat energi
Penggunaan bahan bakar fosil seperti BBM dan lainnya meningkatkan emisi karbon. Mengurangi penggunaan bisa menjadi cara dalam menanggulangi perubahan iklim. Bisa juga dengan menggunakan transportasi umum khususnya saat melakukan perjalanan jauh.
Beralih ke energi ramah lingkungan
Saat ini pemerintah sedang gencar mempromosikan kendaraan listrik. Selain mobil listrik, sepeda listrik banyak dipilih masyarakat. Selain harganya yang terjangkau, tidak perlu lagi membeli BBM. Dan tentu saja mengurangi emisi karbon
Makan sayuran
Banyak yang tidak tahu makanan memiliki kaitan erat dengan perubahan iklim khususnya meningkatnya emisi karbon. Mengkonsumsi sayuran dan buah- buahan ternyata menghasilkan lebih sedikit emisi gas kaca dari pada konsumsi daging dan susu.
Kurangi gaya hidup konsumsi
Disadari atau tidak, barang yang kita pakai ddan konsumsi menghasilkan gas emisi karbon dari mulai awaal produksi hingga siap dipakai. Sebagai langkah menanggulangi perubahan iklim dari sekarang kurangi berbelanja pakaian, perabotan atau barang lainnya. Jika memungkinkan bisa mendaur ulang barang tersebut sebagai langkah kecil kita untuk menanggulangi perubahan iklim.
Harapan Sebagai Orang Muda dalam Penanganan Isu Perubahan Iklim
Perubahan iklim dan perlindungan hutan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Keberadaan hutan dengan segala manfaatnya dapat menanggulani perubahan iklim. Namun sebaliknya, jika paru- paru bumi tersebut terbakar dan gundul dimana- mana maka bisa ditebak perubahan iklim tidak lagi bisa dihindarkan.
Sebagai #MudaMudiBumi, tentu saya pribadi punya harapan besar terutama dalam penanganan iklim. Setelah melakukan langkah kecil yang bisa dilakukan secara pribadi, tentu perlu kerjasama semua elemen masyarakat sehingga bisa menjadi #TeamUpForImpact yang luas untuk bumi.
Sebagai warga Indonesia, besar harapan saya ada tindakan tegas bagi siapapun yang merusak hutan. Tidak pandang bulu dan hukum sama dihadapan semua pihak. Tentu hal itu tidak mudah tapi bukan berarti tidak bisa. Apalagi buat masa depan bumi, masa depan anak cucu kita nanti. Kalau bukan kita siapa lagi yang akan memulai?