Saat buah hati yang dinanti lahir, orang tua tidak hanya diharuskan untuk mempersiapkan kebutuhan primer seperti popok dan makanan pendamping saja, namun juga dana pendidikan sebagai jaminan masa depan anak yang cerah. Sayangnya, tidak semua orang bisa memanajemen anggaran pendidikan dengan tepat. Lalu bagaimana solusinya? Simak beberapa tips praktis mempersiapkan modal pendidikan anak berikut, yuk!
Tips Persiapkan Dana Sekolah Anak
1. Menentukan Sekolah yang Dikehendaki
Dalam menentukan masa depan anak, kita tidak boleh sembarangan. Orang tua wajib mencari tahu informasi paling rinci terkait keunggulan berikut kekurangan dari sekolah negeri, swasta, dan internasional. Setelah itu, pertimbangkan dan tentukan jenis sekolah yang menurut Anda paling cocok untuk anak Anda.
Apabila Anda berencana mendaftarkan anak pada program home schooling, hal yang wajib Anda perhatikan adalah sistem pendidikan yang digunakan. Disamping itu, pertimbangkan juga kesanggupan finansial Anda dalam pembiayaan program tersebut. Mengingat program ini lebih mahal dibanding sekolah umum, pastikan agar biayanya tidak membebani anggaran keluarga.
Jika sudah menemukan jenis sekolah yang cocok, Anda perlu menyeleksi beberapa opsi institusinya. Cobalah untuk membuat daftar prioritas berdasarkan sarana dan prasarana, akreditasi, hingga jarak dan waktu tempuh dari tempat tinggal ke sekolah.
2. Riset Perkiraan Biaya
Beberapa poin yang harus diketahui dalam anggaran sekolah adalah uang pangkal, uang SPP, buku, seragam, juga biaya lainnya terkait ongkos transportasi dan ekstrakurikuler. Jika Anda sudah mendapatkan kalkulasi akurat tentang perkiraan biaya pendidikan yang dibutuhkan, cobalah untuk membandingkannya dengan sarana dan prasarana yang bakal diterima si anak. Dari sana, Anda dapat memutuskan sekolah mana yang sekiranya terbaik bagi anak.
3. Evaluasi Keuangan
Coba perhatikan dengan saksama, berapa sekiranya pendapatan bersih Anda setiap bulannya. Juga berapa jumlah anggaran yang perlu disisihkan dari gaji untuk keperluan pendidikan anak.
Usahakan agar porsinya sesuai dengan kondisi keuangan Anda. jangan sampai penyisihan dana sekolah malah mengganggu pengeluaran pokok lain seperti cicilan utang, dana darurat, sewa rumah, investasi, dan lain sebagainya.
4. Asuransi atau Tabungan Pendidikan?
Guna mempermudah Anda dalam merencanakan pendidikan anak, pendaftaran tabungan maupun asuransi bisa menjadi alternatifnya. Namun perlu diingat, kedua opsi tersebut memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing.
Tabungan pendidikan adalah tabungan berjangka dengan nominal tertentu yang wajib disetorkan setiap bulannya sampai tenor yang ditentukan. Sementara asuransi pendidikan adalah perpaduan antara asuransi jiwa dan tabungan berjangka. Dimana setoran dana bakal menjadi jaminan untuk pendidikan anak nantinya. Jika suatu saat terjadi kasus yang menyebabkan orang tua meninggal, pendidikan anak akan tetap terjamin.
5. Investasi
Selain tabungan dan asuransi, pengumpulan modal pendidikan anak bisa dilakukan lewat investasi. Adapun beberapa jenis produk investasi yang bisa dicoba adalah investasi logam mulia, reksadana, hingga surat utang negara seperti sukuk ritel dan ORI.
Lewat aktivitas investasi, Anda akan mendapatkan imbal hasil di setiap bulan atau tahunnya. Tentunya, jika Anda menghendaki profit yang maksimal, investasi bisa dilakukan dalam jangka panjang sekitar 3-5 tahun.
Menyinggung tentang perencanaan keuangan untuk keperluan pendidikan, orang tua dianjurkan untuk memanfaatkan berbagai fasilitas pembantu kalkulasi yang tersedia. Misalnya saja fasilitas Prucerah dari Prudential yang bisa mengkalkulasikan anggaran pendidikan anak melalui fitur kalkulator biaya pendidikan anak.
Itulah berbagai pentingnya dan tips mempersiapkan dana pendidikan untuk buah hati. Dana pendidikan anak memang harus dipersiapkan sedini mungkin agar saat tiba waktunya nanti, orang tua tidak perlu mengurangi anggaran penting lain untuk menutupi tagihan biayanya.