Seorang blogger tak lepas dari kata menulis. Sehingga syarat pertama menjadi blogger adalah mencintai menulis itu sendiri. Tentang kecintaan saya pada menulis, jauh sudah sebelum terjun ke dunia blogging. Tepatnya sejak Sekolah Dasar jika ada pelajaran mengarang, dengan senang hati saya lakukan. Apalagi waktu kelas empat SD guru kelas saya mengapresiasi tulisan saya dengan mengirimkannya ke majalah anak- anak. Meskipun tak tahu kelanjutannya, yaitu di terima atau ditolak oleh majalah tersebut, namun hal itu membuat saya terus menulis.
Berada di bangku perkuliahan bersinggungan dengan internet adalah selayaknya kebutuhan primer. Entah untuk mengerjakan tugas kuliah, atau sekedar stalking media sosial. Sebenarnya saya sudah ada niatan untuk memasukkan tabungan tulisan yang berserakan, walaupun sebagian besar berisi curhatan semata pada sebuah blog. Dan agaknya gayung pun tersambut. Saya mengikuti pelatihan dasar tentang blog. Sehingga cukuplah saya berstatus sebagai blogger curhat. Berlanjut pada blogwalking yang mengenalkan dengan blogger lainnya dari seantero dunia yang semakin menyemangati saya untuk menulis. Namun kuliah yang tak kunjung selesai serta kerja yang mengejar plus urusan rumah tangga setiap harinya membuat blog menjadi sarang laba-laba. Mati enggan hidup pun tak mampu.
Baru sekitar satu tahun terakhir, dengan mengikuti berbagai komunitas blogger saya jadi terpacu untuk mengembangkan blog saya. Dari yang awalnya hanya tentang curhatan bergeser menuliskan hal yang lebih bermanfaat bagi orang lain, dan kemudian mulai matre memonetisasi blog. Bicara menghasilkan uang bagi seorang blogger, tak melulu dari google adsense yang untuk diterima saja susahnya setengah mati. Blogger ternyata bisa juga menjadi content writer atau penulis konten baik untuk blognya sendiri, suatu situs maupun fanpage yang membutuhkan jasa kepenulisan. Saya semakin tertarik dengan profesi baru yang masih jarang ditemui. Apalagi setelah mengenal Mbak Rahayu Pawitri yang merupakan penulis konten, translator dan juga blogger.
Tentu menarik kan mengenal dunia yang selama ini asing bagi kita. Termasuk content writer. Apalagi bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah dari apa yang kita senangi. Bagi saya yang memutuskan menjadi ibu rumah tangga full dirumah saja, bisa jadi pilihan membantu keuangan keluarga dengan menjadi content writer. Bagi yang ingin mengikuti jejaknya mbk Rahayu Pawitri atau yang lebih akrab dipanggil Mbak Wiwit, content writer harus memenuhi beberapa syarat seperti yang dijelaskan dibawah ini.
- Berpengetahuan luas. Seorang penulis tentu menuliskan apa yang dipikirkannya. Dan bagi content writer harus menulis sesuai dengan agensi atau pihak yang memintanya. Misalnya jika diminta menuliskan suatu produk, tentu penulis harus tahu seperti apa produk tersebuk. Tak dipungkiri, membaca dan research terhadap produk tersebut tentu diperlukan. Serta tak lupa sudut pandang dari penulis pribadi juga diutamakan. Jadi pengetahuan yang luas mutlak di butuhkan. Sehingga saya salut dengan Mbak Rahayu Pawitri ini yang meskipun sudah usia cantik dan bergelut dengan urusan rumah tangga, tetapi yang namanya up date pengetahuan tetap dilakukan. Mengikuti beberapa kelas online baik berkaitan dengan dunia menulis maupun juga bisnis yang jadi ketertarikannya. Selain itu mbak Wiwit juga tak bosannya mengikuti kelas off-line tentang berbagai hal
- Berani Lembur. Penulis konten atau content writer ibarat bekerja pada bos yang menggunakan jasanya untuk menulis. So kadang sebagai bentuk loyalitas pada klien, harus bersedia menyelesaikan tulisan dalam tenggang waktu yang ditentukan. Bahkan kata mbak wiwit penulis konten professional bisa 6-8 jam di depan komputer untuk menyelesaikan tulisan. Seperti jam kerja karyawan saja,namun bedanya bisa kerja sambil dasteran kumal dan leyeh- leyeh dikamar
- Memahami SEO, Google trend dan teman-temannya. Penulis konten/ content writer pun bekerja harus sesuai dengan rambu- rambu sehingga disenangi dan terindeks si mbak Google , dan tentang per-SEO-an bukan ilmu pasti, jadi lagi- lagi si penulis konten / content writer dituntut terus belajar mengitu trend jaman
Membaca berbagai syarat diatas jangan bikin mundur ya bagi yang berniat untuk jadi penulis konten / content writer. Ya ibaratnya kita bersakit- sakit dahulu, bersenang- senang setelah invoice cair J. Terus bagaimana caranya jadi penulis konten?, saya kasih bocoran hasil dari berguru dari mbak Rahayu Pawitri.
1. Gabung dengan sebuah agency yang menawarkan bentuk kerja sama dengan penulis konten. Sekarang banyak agency, baik secara perorangan ataupun perusahaan yang menawarkan job review bagi blogger. Jadi jika ingin dapat banyak job menulis, add saja orang- orang yang biasa dipercaya perusahaan untuk menjadi agency. Intinya kita kudu aktif mencari, atau istilahnya menjemput bola job
2. Mengajukan diri. Sebenarnya tak jauh beda dengan poin pertama. Tapi jika poin pertama kadang pihak agency yang menawari kita, karena blog sudah bagus. Lain lagi jika blog masih seumuran jagung, belum terkenal dan DA/PA masih kecil. Apa salahnya kita mengajukan diri untuk menjadi penulis konten. Hitung- hitung buat pengalaman, menuliskan sesuatu berdasarkan keinginan orang lain.
3. Minta teman yang kebanjiran job. Kalau yng ini saran saya, rajin-rajinlah blogwalking dan menjalin pertemanan dengan banyak blogger lainnya. Dengan begitu ketika ada teman blogger yang kebanjiran job, mereka ingat dengan kita yang dikenalnya.
Okeylah, menarik sekali kan tentang penulis konten. Bagi yang ingin berkenalan dengan penulis kontennya langsung, kepoin saja blog serta akun media sosialnya. Mbak Rahayu Pawitri dengan senang hati akan berbagi.
tipsnya oke..
jangan lupa berkunjung : perahulayarkertas.web.id
wah hebat ya saya salut dengan ibu-ibu yang aktif juga menulis.. makasih ya tipsnya 🙂
terima kasih Mas Andhika kunjungannya
menjadi ibu tak menghalangi untuk berkarya.
wah lama pak papap gak berkunjung
sibuk dengan 3 anak yang masih kecil-kecil mba hehehe
ini mau mulai eksis lagi ^^
Halo mbak anis salam kenal ya. Informasinya berguna banget. Emang buat dapetin adsense susah banget ya mbak. Tips dari mbak kayaknya harus banget dicoba. Btw saya follow blog mbak anis, kalo boleh bisa followback blog saya? hehe