Sudah seperti hukum alam bahwa pendapatan akan berbanding lurus dengan pengeluaran. Sebesar apapun pendapatan yang diterima, begitu pula pengeluaran akan mengalami hal yang sama. Malah tak jarang karena sebuah gaya hidup ala sosialita, menyebabkan besar pasak dari pada tiang. Besar pengeluran dari pada pemasukan. Sehingga sebagai dampaknya, untuk menutupi kebutuhan tiap bulan tak jarang hutang jadi pilihan.
Sebagai ibu rumah tangga sekaligus menteri keuangan keluarga, wanita dituntut kudu pintar mengatur keuangan. Apalagi bagi ibu rumah tangga tanpa bekerja, plus sang suami merupakan pegawai dengan gaji tiap bulannya, mengelola keuangan menjadi keharusan. Belum lagi ketika dihadapkan dengan aneka kebutuhan rumah tangga yang sepertinya tak ada habisnya. Kebutuhan yang tak terduga sering juga membuat keuangan keluarga berada pada titik minus setiap bulannya.
Berikut ada beberapa tips dari saya agar keuangan kita bisa stabil setiap bulannya sehingga tak perlu berhutang sampai gajian bulan depan.
- 1. Buat Perencanaan Anggaran
Perencanaan sangat penting dibuat agar apa yang kita lakukan tidak melenceng dari koridor kebutuhan. Pengeluaran dari hal yang tak direncanakan pun akan bisa dihindari. Karena biasanya banyak pengeluaran bukan pada pengeluaran rutin yang bisa diprediksi namun lebih pada pengeluaran yang tak terduga. Sehingga tanpa sadar pengeluaran membengkak. Keuangan pun telah habis sebelum waktu gajian bulan berikutnya.
- 2. Menabung.
Untuk menabung lakukan pada awal bulan, segera setelah mendapatkan gajian. Ganti prinsip bahwa menabung akan dilakukan jika mendapatkan sisa pendapatan setelah dikurangi kebutuhan. Tetapi menabung adalah kebutuhan yang harus ditunaikan setiap bulannya. Membuat anggaran khusus untuk menabung serta tentukan prosentasi dari pendapatan. Misalnya saja 5 persen. Tak perlu banyak. Yang terpenting dapat konsisten untuk menabung setiap bulannya.
Manfaatnya menabung jelas sangat banyak. Jika pada bulan berikutnya terdapat pengeluaran yang tak terduga bisa menggunakan tabungan sebagai dana talangan. Pun juga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat skunder bahkan tersier.
- 3. Membawa Uang Pas Ketika Berbelanja.
Wanita seringkali tergoda dengan dalam berbelanja. Apalagi jika berbelanja ke pasar kadang apa yang dibelinya bisa melenceng dari yang direncanakan atau bisa juga membengkak belanjaannya. Sehingga sebaiknya jika pergi ke pasar untuk berbelanja, rencanakan dahulu apa yang akan di beli. Kemudian kalkulasikan kira- kira berapa uang yang akan dibutuhkan. Dengan begitu tidak perlu membawa uang berlebihan, sehingga diluar yang telah terencanakan tak perlu terbelikan.
- 4. Cerdas Berbelanja
Untuk yang terakhir, harus bisa memisahkan antara kebutuhan atau keinginan. Kebutuhan artinya sesuatu yang harus dipenuhi. Jika tidak dipenuhi maka akan berimbas pada kelangsungan hidup. Misalkan saja untuk bea makan, listrik, dan lain – lain yang sifatnya urgent. Sedangkan keinginan adalah sesuatu yang hanya sebagai pelengkap kebutuhan atau bersifat kesenangan. Okeylah sesekali menuruti keinginan, namun jangan sampai jadi gaya hidup yang berujung pada BPJS (Budget Pas- pasan, Jiwa Sosialita).
Intinya adalah besar kecilnya pendapatan sebenarnya tergantung dari kita sebagai pengelolanya. Dan yang terpenting lagi, mensyukuri apapun yang kita miliki.
Makasih buat tipsnya mbak 😀
sama- sama mbak