Bagi wanita, terlihat lebih tua dari usia adalah petaka. Tak mengherankan jika banyak wanita menghabiskan rupiah mereka untuk bisa tampil tetap muda. Bagaimana hasilnya, menurut saya tergantung dari pribadi tersebut apakah ia merasa tua atau merasa muda. Dan juga umpan balik dari lingkungan di sekitarnya punya andil besar dalam menentukan perasaan seseorang terhadap diri mereka, terutama usia. Biasanya, setelah berumah tangga orang kelihatan lebih tua (baca :dewasa). Sekali lagi, “ini biasanya”, jadi saya mengambil kesimpulan secara generalisasi. Kalau ada “kasus” tertentu itu lain lagi. Mungkin pengaruh dari tanggung jawab sehingga terlihat di raut muka. Kesimpulan yang tak bisa dipertanggungjawabkan. Dan, dari kesimpulan tadi saya masuk yang pengecualian, hahay kali ini saya sedikit PEDE :D. Ini dari beberapa pengalaman dan kejadikan, sehingga lagi- lagi saya menyimpulkan begitu #mbulet. Cerita Pertama Ini waktu saya ikut sebuah bedah novel dari mbak Sinta Yudhisia. Waktu sesi pertanyaan dan saya menjadi salah satu penanya, kata mbak Shinta dikira saya masih SMA. Hahay, senangnya berarti wajahku masih imut amit sehingga dianggap anak SMA. Cerita Kedua Ketika saya naik bis menyusul suami ke kota kelahirannya, (eits, bukan karena marahan sehingga ada acara susul menyusul) karena harus berangkat lebih dulu meninggalkan ku yang masih harus masuk kerja untuk mengikuti gladi bersih wisuda. Kebetulan waktu di bis saya bersebelahan dengan ibu- ibu. Pembicaraan ngalor- ngidul sebagai pengisi perjalanan pun dilakukan. Dan, ketika saya katakan tujuan saya pulang karena menyusul suami, eh si ibu malah kaget. Katanya “tak kirain baru masuk kuliah mbak”. Itu artinya, muka saya masih pantas 19 tahun. 🙂 Cerita Ketiga Suatu hari, saya diajak suami ke mbok warung langganan suami beli makan dulu ketika bujangan. Karena seringnya ke sana, suami sudah dianggap anak sendiri. Lumayan deh, selain dapat murah, bisa hutang kalau belum gajian #modus. Saya pun di kenalkan pada si mbok, eh si mbok malah bilang ” istri mu kok yo ijik cilik to le, kok kethok e orong 20 taun?”. What, masih kecil?. Waduh mbok, saya ini sudah diatas seperempat abad lhoo. Tapi tak apalah, berarti wajah ku hemat usia. 😀
Kalo saya malah sebaliknya mbak… walo umur saya belum sampai seperempat abad, tapisudah sering dikira bapak-bapak 🙁
Ada satu cerita ketika saya mengambil transkrip nilai di kampus bersama teman saya. Nah di transkrip nilai itu ada tahun lahirnya mbak, trus temen saya yang usianya 30an th kaget melihat tanggal lahir saya… Dikiranya saya seangkatan sama dia 🙁
Ditya : berarti muka kamu dewasa dan kebapakan dong kalo gitu, positive thinking ae, meski kadang ya sebel kok di kirain sudah tua. Dulu malah saya waktu kuliah, dikira dah kerja. Setiap orang ketemu pasti nanya "ngajar ya mbak?", sampai heran, apa emang muka ku ibu- ibu banget ya?. dan malah berbeda ketika telah menikah 🙂
Ronal : memang umpan balik dari lingkungan sedikit banyak berpengaruh ke pikiran kita.
Saya sering dibilang masih muda ( seneng aja sih ) padahal sebentarlagi punya mantu ( calen kakek dong ) hahaha
Asik dong ya dibilang masih muda. Biasanya pujian seperti itu bikin wanita melayang 🙂
@ Dede : asyik kalau gitu pak, awet muda 🙂
Catcilku : itulah yang saya alami, melayang sebentar dan kemudian ingat daratan. hahaha
Mbak el : amiin..lumayan lah mbak hemat uang tak perlu beli anti aging