Menghitung usia yang semakin tua dan tahun yang semakin bertambah. Muncul harapan untuk tahun yang akan datang. Sebenarnya harapan bukan digantungkan pada tahun yang baru, tapi setiap waktu adalah harapan. Harapan untuk memperbaiki diri ketika usia semakin bertambah atau sejatinya berkurang. Berkurang untuk jatah kontrak kita mendiami dunia fana ini. Setiap satu Januari, ada haru, bahagia dan kesedihan. Ketika teman dengan perhatiannya memberikan ucapan milad dan kado istimewa (walaupun sebenarnya saya bukan penganut yang merayakan ulang tahun), semua ku terima dengan kelapangan dada. Kadang malu pada diri sendiri. Terlalu biasa ketika menginjak tahun baru dan tentunya usia baru, harapan banyak di gantungkan. Dengan berjalannya waktu, satu demi satu harapan itu gugur dan tanpa membekas menjadi sebuah prestasi. Rasanya ada penyesalan yang dalam melihat spion kehidupan dengan tanpa prestasi yang bergerak ke depan. Alhamdulillah, Tahun 2012 memberikan banyak warna di pelangi kehidupan. Saya sanggup tertawa bahkan menangis karena sebuah hati di tahun ini. Berproses menjadi selayaknya wanita dewasa dan bertanggung jawab tentunya. Mengambil keputusan besar untuk kehidupan sekarang dan akhir kesudahannya. Terlalu lebay sepertinya. Bismillah, saya akan memulai tahun 2013. Insyallah dengan ijinNya, saya yakin semua akan lebih baik. Meski ada ketakutan menjalaninya, tapi saya ingat pesan emak “wong urip iku ojo wedi ayang-ayang nak ngelakoni keuripan” (orang hidup itu jangan takut bayang-bayang dalam menjalani kehidupan). Nasihat sederhana yang sangat bermakna. 🙂
Artikel Terbaru