Cerita Hamil dan Melahirkan Anak Kedua

Sebenarnya sudah lama aku mau menuliskan di blog ini tentang cerita hamil dan melahirkan anak yang kedua yang bagiku super amazing. Tetapi karena berbagai hal akhirnya baru saat ini bisa menorehkan kisahnya disini. Kalau dibilang terlambat sih ya lumayan, hehe.. Karena saat ini si kecil sudah satu setengah tahun. Tapi aku percaya apa yang aku alami semoga bisa diambil pelajaran bagi orang lain dan juga tentu saja aku pribadi. Baiklah, tanpa berlama- lama inilah cerita hamil dan melahirkan anak kedua aku ya termasuk saat mencari cara mengatasi rambut rontok secara alami dan permanen

Kisah Kehamilan Anak Kedua

Tentang kehamilan yang kedua ini sebenarnya tidak terlalu suprise bagi aku dan suami. Setelah melakukan tes kehamilan dan hasilnya positif kami bersyukur sekali. Ya, berhubung si anak pertama sudah enam tahun kami ingin memiliki anak lagi, dan Alhamdulillah terkabul. Si calon kakak juga antusias selama kehamilan dan selalu tanya kapan adik bayi akan datang.

Namun disisi lain, di kehamilan kedua ini aku cukup payah. Sejak minggu awal muntah setiap hari. Belum lagi badan lemas hingga sakit punggung yang parah sehingga memaksa harus bed rest beberapa hari. Sangat berlawanan pada kehamilan pertama yang justru aku tidak merasakan apa- apa kecuali lapar saja. Kalau orang jawa istilahnya “hamil kebo”

Dengan berbagai ujian serta kesulitan selama kehamilan tersebut, setiap berdoa aku mohon sama yang Maha Pemberi Hidup untuk dipermudah saat melahirkan. Bagaimanapun sempat khawatir juga karena pengalaman si anak pertama lahir dengan induksi yang sakitnya luar biasa. Benar- benar jihad antara hidup dan mati.

Belum lagi saat hamil hingga menjelang kelahiran si adik ini kasus covid justru berada di puncak penyebaran. Berbagai prosedur dan aturan rumah sakit yang ketat mau tidak mau harus diikuti oleh ibu yang akan melahirkan, termasuk aku sendiri. Untuk itu mau tidak mau harus lebih ekstra menjaga kesehatan selama kehamilan saat pandemi

Tips Lancar Melahirkan ala Aku

Selain berdoa minta kepada Allah memberikan kelancaran dalam melahirkan, aku juga melakukan banyak ikhtiyar antara lain :

Mengurangi makanan manis

Di trimester akhir aku mengurangi makanan manis termasuk juga buah-buahan karena menurut bidan berat badan bayi cukup besar. Karena bagaimanapun BB sang jabang bayi juga berpengaruh dalam proses persalinan.

Melakukan senam hamil.

Jadi, ketika hamil Alhamdulillah di desaku ada kelas ibu hamil dan salah satu materinya tentang senam hamil dan latihan pernafasan dan ternyata bermanfaat sekali ketika di praktekan karena membantu persalinan

Rutin olahraga

Jadi setiap pagi waktu hamil aku rutin jalan kaki. Selain untuk mendapatkan udara pagi yang segar juga menguatkan otot kaki yang baik ketika melahirkan.

Proses Melahirkan Anak kedua

Kalau aku mengingat kembali proses melahirkan anak kedua antara deg- degan dan ingin tertawa. Jadi satu malam menjelang melahirkan tersebut yang sebenarnya H-10 dari HPL aku periksa rutin ke bidan. Karena pada waktu itu syarat melahirkan harus tes antigen 2 minggu sebelumnya, maka paginya saya ke puskemas untuk menjalani periksa kehamilan.

Awalnya aku sempat drop saat mengetahui kalau hasil tes positif. Itu artinya aku harus karantina di rumah terlebih dahulu sebelum melahirkan. Terus dijelaskan lagi sama nakes disana waktu itu, kalau melahirkan harus ke RSUD setelahnya harus karantina di sana. Jujur aku takut waktu itu membayangkan bagaimana rasanya habis melahirkan tetapi karantina sendiri di rumah sakit.

Malamnya justru aku merasakan mules pada awalnya jam setengah sembilan. Aku berpikir paling proses mules awal hingga melahirkan masih lama mengingat anak pertama sehari baru melahirkan. Ternyata dugaanku salah.

Sejam dari mules awal, rasanya perut sudah tidak tertahankan. Baru setelah itu ke bidan dan meminta aku segera ke RSUD terdekat yang jaraknya sekitar setengah jam dari rumah. Berhubung saat itu ketuban sudah pecah bidan yang awalnya tidak ikut mengantar akhirnya ikut. Dan, baru jalan lima menit aku sudah MELAHIRKAN DALAM MOBIL. Iya,benar- benar dalam mobil karena saat itu aku merasa tidak mengejan dan tiba- tiba bayinya keluar begitu saja.

Justru kondisi yang tidak terduga tersebut seisi mobil sempat panik. Jadi setelah bayi keluar baru dibawa ke klinik terdekat (yang sebenarnya tidak menerima ibu meahirkan) untuk perawatan ibu dan bayi pasca lahiran.

Terus jadi karantina tidak? Alhamdulillah tidak. Jadi setelah melahirkan, ibu dan bayi dinyatakan sehat kami pun boleh pulang. Total waktu keberangkatan hingga pulang lagi ke rumah bawa bayi ke rumah hanya 2 jam saja dan tepat jam 12 malam. Sungguh proses persalinan yang super kilat dan Alhamdulillah sehat semua.

Cerita Pasca Melahirkan

Pasca melahirkan yang kedua ini bisa dibilang aku cukup strong. Mungkin sudah berpengalaman karena anak kedua serta sudah tinggal di rumah sendiri, mau tidak mau harus cepat sehat agar kondisi rumah bisa stabil terutama si kakak.

Meskipun begitu aku tetap mengalami beberapa kondisi yang membuat tidak nyaman pasca melahirkan antara lain :

– susah BAB

Bagi ibu pasca melahirkan seperti susah BAB hampir mengalaminya. Bahkan bagi aku yang melahirkan tanpa mengejan, BAB justru lebih sakit. Ditambah lagi kondisi jahitan yang belum sepenuhnya sembuh membuat tambah sakit lagi.

– rambut rontok parah

Sama dengan susah BAB, hampir semua ibu pasca melahirkan mengalami yang namanya rambut rontoh. Sebenarnya sesuatu yang lumrah sehingga tidak perlu ditakutkan. Namun jika mengganggu tentu harus cari cara mengatasi rambut rontok secara alami dan permanen agar rambut kembali normal lagi. Selain itu tentu harus aman juga untuk dedek bayi mengingat sang ibu masih proses menyusui.

– jahitan terasa sakit

Bagi yang lahiran secara normal kebanyakan mengalami jahitan. Terlebih posisi aku yang melahirkan di dalam mobil membuat posisi persalinan kurang yang menyebabkan perlu banyak jahitan. Justru proses jahitan inilah yang jauh lebih sakit dari melahirkan itu sendiri. Beberapa setelahnya jahitan masih terasa nyeri, tapi Alhamdulillah lima hari setelahnya jahitan sudah cukup kering. Kunci agar jahitan cepat pasca melahirkan cepat kering yaitu perbanyak minum air putih, makan makanan bergizi terus rutin minum obat termasuk memberi salep ke bekas jahitan.

Tips Lancar Menyusui

Alhamdulillah baik anak pertama maupun kedua aku tidak mengalami yang namanya sulit ASI. Begitu bayi lahir, ASI sudah lancar sehingga langsung bisa minum ASI. Kalau pengalaman aku, agar ASI bisa lancar selama hamil trimester tiga rutin membersihkan PD. Selain itu setelah bayi lahir sesering mungkin memberikan ASI pada bayi.

Jadi selain melancarkan ASI juga menghindarkan bayi kuning. Maka setidaknya setiap dua jam sekali harus rutin ng-ASI termasuk membangunkan bayi yang memang tidur melulu.

Memang ya setiap anak membawa kisah sendiri termasuk dari mulai cerita kehamilan dan kelahiran. Bahkan kedua sifatny juga sangat berbeda. Kalau aku lagi ngadu sama suami tentang perbedaan si adik dan kakak, suami malah santai menjawab ” mosok wayang sak kotak kok Kon Podo” (masak wayang satu kotak kok minta sama – pasti beda bentuk hingga karakternya)

Kesimpulan

Setiap anak memang diciptakan berbeda. Bahkan dari awal kehamilan hingga proses melahirkan juga berbeda. Tidak perlu membandingkan mereka, karena bagaimanapun kedua anak yang Allah titipkan pada kami adalah karunia yang harus dijaga dan disyukuri

Tinggalkan komentar