Kado Pertama

By | Februari 21, 2014

Sebenarnya tahun baru bukan hal yang spesial untuk ku. Karena 01 Januari tepatnya, hanya sekedar ritual tahunan yang menurut ku tak perlu dirayakan. Apalagi sampai membuang uang untuk membeli terompet dan aneka kembang api. Kata emak sih, mending untuk makan, kan kenyang #alasan klise. Namun mau tak mau saya terus bersinggungan dengan 1 Januari. Selain hari libur nasional yang otomatis hari libur kerja (hahay) di tanggal itulah saya dilahirkan. Sekali lupa pun, akan ada orang- orang yang cinta kepada saya mengirimkan ucapan selamat baik melalui  sms atau  media yang lainnya.

Mendapatkan kado dari teman, sudah sering saya dapatkan. Namun dari suami, ini yang pertama kali (maklum ini ultah pertama setelah menikah, dan dulu kami tidak pacaran ). Dan, yang menjadi istimewa adalah untuk pertama kalinya suami membungkus kado untuk wanita (kalau dulu menikah sih yang bungkus seserahan pasti keluarganya). Itupun setelah tiga hari tiga malam tanya pada saya mau kado apa di ultah nantinya.

Yang jelas saya ingin suami memberi dari idenya sendiri sehingga dengan enteng, saya jawab intinya terserah yang memberi. Malah katanya, lebih baik suami membungkus uang saja,  atau orang daerah saya mengatakan buwohan sehingga tak perlu isthikoroh 3 hari 3 malam. Hahay, memang bagi laki- laki yang “tak romantis” seperti suami mencari kado menjadi hal yang sulit.

Sore itu suami pergi dan tidak mengijinkan saya untuk turut serta. Tumben, karena kalau tidak kerja kemana- mana suami lebih senang mengajak saya. Dan, ternyata setelah pulang membawa bungkusan manis dengan  gambar Angri Bird. Sekali lagi Angri bird.  Bungkus kado saja salah kostum seberti kado untuk anak TK. Ingin tertawa ketika menerimanya. Namun bagaimanapun, saya menghargai suami usaha suami untuk bersikap lebih romantis dengan memberi kado “manis”.

Dan, tahukan teman- teman blogger apa isi kado tersebut. Sebuah jam tangan pink manis (sangat tak biasa bagi saya mempunyai barang dengan nuansa pink) yang sengaja menjadi pilihannya sehingga stempel selalu yang terakhir yang melekat pada saya bisa terhapus. Begitupun warna pink, karena suami beranggapan kebanyakan wanita menyukainya, dan berharap saya pun demikian . Beberapa hari setelah 01 Januari saya pakai jam pink itu untuk kerja. Dan, teman-teman saya bisa menebak bahwa itu adalah pemberian suami yang ingin istrinya lebih manis dengan warna pink.

Terima kasih cinta, untuk hadiah manisnya. Semoga keluarga kita akan semakin lebih manis dan bahagia. Amiin 🙂

Author: Anis Khoir

Hai saya Anis Khoir, blogger dan konten kreator dari Tuban. Untuk diskusi dan kerja sama silahkan hubungi di media sosial atau email : achmianisa@gmail.com

5 thoughts on “Kado Pertama

  1. Kisah Foto

    Wah rasanya spesial sekali ya menerima kado dari pasangan 🙂
    Wah kapan ya saya menerima kado dari istri? Lha nikah aja belum… Jadi pngen cepet 😀

    Reply
  2. Anis Khoir

    Ditya : ayo..ayoo, moga cepat deh ketemu jodohnya.
    itulah perbedaan sesuatu dari pasangan, meski sederhana tapi istimewa 🙂

    Reply
  3. Kisah Foto

    Amin mbak… sensasi perbedaan itu pasti bakal saya alami juga pas nikah ya mbak 😀

    Reply
  4. Anis Khoir

    tentu, akan ada warna- warni dalam setiap rumah tangga. Manis- pahit, susah- senang atau kadang badai sekalipun akan ada pada setiap rumah tangga, namun kembali lagi niat awal berumah tangga dan tentunya mengingat hal- hal yang istimewa dr pasangan akan bs mengalahkan segalanya.

    Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *