99

By | Desember 18, 2013

Ganjil, unik dan bermakna. Itulah angka 99 yang baru hari ahad saya mengaguminya. Mengenal angka 99 sebagai jumlah dari nama- namaNya yang mulia sudah sedari kecil saya lakukan, namun mengenal angka 99 dari mulai judul buku dan kemudian menara 99 meter baru hari ahad kemarin saya lakukan. Berawal dari mengisi liburan akhir pekan, saya dan suami memutuskan untuk ke kota pahlawan. Jika dari kota pudak tak perlu menguras banyak waktu apalagi tenaga, karena tinggal menyeberangi sungai lamong ( perbatasan gresik- surabaya) telah sampai di ibu kota Jawa Timur itu. Tujuan utama kami ke Tunjungan Plaza. Yang jelas bukan untuk bershoping ria, karena tanggal muda masih lama, namun keinginan melihat film 99 cahaya dilangit Eropa menjadi tujuan utama. Mengawali perjalanan dengan mampir ke jalan Semarang, karena ada buku yang harus saya cari disana. Bagi pecinta buku pasti mengenalnya. Surga buku bekas dan bajakan dengan mudah dan murah tersedia di sana. Karena keasyikan di sana, dhuhur pun telah tiba waktunya. Walau agak jauh dari jalan semarang namun kami ingin sholat di masjid Al-Akhbar Surabaya. Sesampainya di masjid, hujan turun dengan derasnya. Sambil menunggu hujan reda kami pun menikmati pemandangan kota surabaya pada ketinggian 99 meter. Ya, menara 99 meter masjid Al -Akhbar mampu membius pengunjung untuk menikmati sisi lain kota surabaya. Ternyata bangunan Masjid yang super besar dan indah, juga terdapat menara yang tak hanya sebagai hiasan saja namun bisa berguna untuk menikmati satu kemahaanNya. Rencana awal pun berubah. Karena hari telah sore, dan kami punya acara lagi selanjudnya, maka melihat film pun kami tunda, atau tepatnya tidak jadi :(. Kecewa pasti ada, namun sebagai obat penawarnya, kami mengobatinya dengan mampir ke togamas untuk membeli novel 99 cahaya di langit eropa. Tak apalah, setidaknya bisa menjawab pertayaan dalam hati apa buku ini benar- benar berkualitas dan bagus seperti yang kami dengar. Untuk resensi bukunya mungkin dilain waktu, maklum sekarang belum selesai bacanya.  

Author: Anis Khoir

Hai saya Anis Khoir, blogger dan konten kreator dari Tuban. Untuk diskusi dan kerja sama silahkan hubungi di media sosial atau email : achmianisa@gmail.com

11 thoughts on “99

  1. fralfath

    buku ini kata temanku bagus banget. Berhubung setumpuk buku masih mengantri untuk dibaca, jadi perlu direm dulu untuk beli dan baca buku itu. ๐Ÿ™‚
    selamat membaca.

    Reply
  2. Anis Khoir

    Katanya sih gitu, makanya kita juga penasaran dengan isinya.

    wah, biar kagak antri, di alihkan ke aku aja, hehe #mengharap lagi

    Reply
  3. Anonim

    Wah saya belum pernah baca bukunya, saya seringnya baca buku yang bertema sosial, politik dan komputer sih, hehehe ๐Ÿ˜€

    Reply
  4. Anis Khoir

    sesekali boleh juga di baca, menambah wawasan dan tentunya inspirasi.

    Reply
  5. wi3nd

    walah malah brubah ya dari rencana awal mau nonton ๐Ÿ˜€

    tunggu aja nanti juga tayang ditipi,meski ga seenak nonton dibioskop sih ๐Ÿ™‚

    Reply
  6. Anonim

    Sya pernah membaca resensinya sptnya buku ini layak baca apalagi buku ini menjadi best-seller di toko2 buku utama

    Reply
  7. Anis Khoir

    iya kmarin kita juga harus tanya k pramuniaganya karena tak di display, n stok d toko habis.

    Reply
  8. duniaely

    jadi keinget menara di Masjid Agung Semarnag mbak, tinggi juga ๐Ÿ™‚

    ditunggu Review bukunya ya mbak ๐Ÿ™‚

    Reply
  9. Ditya Pandu

    Saya juga suka baca buku lho, dapat memperluas wawasan dan ide buat ngeblog, hehehehe

    Reply
  10. Anis Khoir

    capung : sipp deh, klo pedagang biar bisa jualan passti kulakan baang, kalo ngeblog sih harus baca biar bisa memperkaya wawasan kita.

    Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *